DPR Minta Jokowi Evaluasi Harga dan Insentif Petani Imbas Beras yang Kian Mahal

Ia mengungkap, kekeringan akibat musim kemarau mulai berdampak pada lahan pertanian di sejumlah wilayah, salah satunya di Kabupaten Sukabumi.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Freedy Samuel Tuerah
ILUSTRASI - Salah satu pedagang beras di Pasar Pagi Rantepao, Aldi (27) mengatakan harga beras saat ini mulai merangkak naik ke angka Rp 12 ribu hingga Rp 15.500, Selasa (29/8/2023). Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendesak pemerintah mengkaji kembali efektivitas program-program yang telah diimplementasikan dalam upaya mengendalikan harga beras. 

"Kalau beras itu kuncinya ada diproduksi, bahkan penggiling padi saat ini sangat perlu pasokan, karena memang tidak ada bahannya," kata Arief seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,52 juta ton dan akan didatangkan kembali sebanyak 400 ribu ton hingga akhir tahun untuk memastikan ketahanan pangan.

"InsyaAllah aman (stok cadangan beras), kami jaga," ucapnya.

 

Baca juga: 23.642 Keluarga di Toraja Utara Dapatkan Bantuan Beras dari Pemerintah, 10 Kg Per Bulan

 

Ia menjelaskan, Bapanas sejak awal 2023 merencanakan untuk pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog.

Hal itu menurut dia, bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan.

Menurut dia, Bapanas mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendistribusikan bantuan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing KPM mendapatkan sebanyak 10 kilogram beras selama tiga bulan.

"Ada 640 ribu ton beras yang didistribusikan untuk bantuan sesuai perintah Presiden," tuturnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved