Mahasiswa Toraja Demo Pandji

Permintaan Maaf Belum Cukup, Mahasiswa Toraja Desak Komika Pandji Jalani Ritual Adat

Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa atas pernyataan Pandji yang dinilai menyinggung harkat dan martabat

|
Lilis/Tribun Toraja
MINTA MAAF - Korlap Aliansi Gerakan Mahasiswa Toraja Utara (Gematur) Risal Liling didampingi Wilson Lamba P memberi penjelasan ke media usai unjuk rasa di gedung DPRD Toraja Utara pada Rabu, (5/11/2025). Gematur mendesak Pandji menjalani ritual adat. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Aliansi Gerakan Mahasiswa Toraja Utara (Gematur) menilai permintaan maaf komika Pandji Pragiwaksono di media sosial belum cukup untuk menebus materi stand up-nya yang melecehkan adat dan budaya Toraja.

Menurut Gematur, Pandji tidak hanya harus menjalani proses hukum, tetapi juga melakukan permintaan maaf melalui ritual adat sesuai nilai-nilai budaya Toraja.

Hal itu disampaikan orator Gematur dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Toraja Utara, Rabu (5/11/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa atas pernyataan Pandji yang dinilai menyinggung harkat dan martabat masyarakat Toraja.

“Permintaan maaf di media sosial tidak cukup untuk menghapus luka dan kekecewaan masyarakat Toraja,” ujar Wilson Lamba P, salah satu anggota Gematur, seusai pertemuan dengan anggota DPRD Toraja Utara.

Wilson menegaskan, masyarakat Toraja memiliki sistem nilai dan hukum adat yang harus dihormati oleh siapa pun, termasuk oleh publik figur.

“Siapa pun pelaku pelecehan atau penistaan terhadap adat dan budaya Toraja akan kami proses, baik melalui hukum negara maupun hukum adat,” tegasnya.

Anggota Gematur lainnya juga mendukung agar Pandji menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada masyarakat Toraja, bukan hanya melalui unggahan media sosial.

Mereka berharap aspirasi Gematur dapat segera ditindaklanjuti dan kasus ini diusut tuntas oleh pihak berwenang.

Empat Poin Tuntutan

Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Toraja (Gematur) menggelar aksi penyampaian aspirasi di Gedung DPRD Kabupaten Toraja Utara, Rabu (5/11/2025).

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pernyataan komedian Pandji Pragiwaksono yang dinilai telah melecehkan harkat dan martabat adat serta budaya Toraja.

Dalam aksi tersebut, massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Budaya dikoordinir oleh Risal Liling.

Mereka bergerak dari Lapangan Bakti menuju Kantor DPRD Toraja Utara sekitar pukul 10.59 WITA sambil membawa spanduk bertuliskan kecaman terhadap tindakan yang dianggap menyinggung budaya Toraja.

Setibanya di Gedung DPRD, perwakilan Gematur diterima langsung oleh Ketua DPRD Toraja Utara, Hermin S Matandung, bersama sejumlah anggota dewan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved