Polisi Tembak Siswa SMK

Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Keluarga Sebut Kaget Diminta Jemput Jasad Korban

Wakil Kepala SMK tempat GR bersekolah, Agus Riswantini, menyatakan bahwa GR dikenal sebagai siswa baik dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
kolase iwan arifianto
GRO (16), pelajar SMK Negeri 4 Semarang yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak. 

Namun, klaim polisi ini diragukan oleh pihak sekolah.

Wakil Kepala SMK tempat GR bersekolah, Agus Riswantini, menyatakan bahwa GR dikenal sebagai siswa baik dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, khususnya paskibraka.

Agus menyebutkan bahwa GR dan dua temannya yang terluka dalam insiden tersebut adalah siswa berprestasi.

 

Baca juga: Polisi Tembak Siswa SMA di Semarang: Korban Dikenal Berprestasi, Sekolah Bantah Ada Tawuran

 

Ketiganya baru saja mengikuti kompetisi Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024 tingkat Jawa Tengah dan berhasil membawa pulang penghargaan.

"Ada tiga siswa yang terlibat, satu meninggal dunia, dua lainnya selamat. Satu siswa masih dirawat di rumah sakit, sedangkan yang lain masih mengalami trauma," ungkapnya.

Guru kesiswaan sekolah GR juga mempertanyakan dugaan keterlibatan korban dalam aksi tawuran.

 

Baca juga: Setelah Polisi Tembak Polisi, Kini Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Hingga Tewas

 

"Kalau mereka benar-benar tawuran, kenapa hanya bertiga? Mereka adalah siswa dari organisasi yang baik. Kami menduga ini mungkin salah sasaran," katanya.

Pihak keluarga dan sekolah berharap agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan memberikan kejelasan atas insiden tragis ini.

(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved