KPK Selidiki Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, Agus Pambagio: Itu Murni Ide Jokowi

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, juga membenarkan bahwa kasus dugaan mark up proyek Whoosh

Editor: Imam Wahyudi
tribunnews
DUGAAN KORUPSI - Awak kabin mempersilakan penumpang naik ke Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (4/4/2025). KPK mengungkapkan sudah menyelidiki soal dugaan mark up proyek Whoosh sejak awal 2025. 

TRIBUNTORAJA.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan mark up pada proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh, salah satu proyek strategis era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan penyelidikan telah berjalan sejak awal tahun 2025 dan kini masih dalam proses pengumpulan bukti serta keterangan dari sejumlah pihak.

“Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun dan masih terus berprogres. Karena masih tahap penyelidikan, kami belum dapat menyampaikan detail perkembangan kasusnya,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Budi menjelaskan, KPK fokus menelusuri unsur-unsur yang berpotensi mengandung tindak pidana dalam proyek transportasi supercepat tersebut.

“Kami memastikan penyelidikan berjalan tanpa hambatan. Proses hukum terus kami kawal agar terang benderang,” tegasnya.

Sebelumnya, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, juga membenarkan bahwa kasus dugaan mark up proyek Whoosh telah masuk tahap penyelidikan.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Pakar transportasi publik dan analis kebijakan publik, Agus Pambagio, mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta–Bandung merupakan ide langsung dari Presiden Joko Widodo, bukan inisiatif dari menteri atau pejabat lain.

Agus menuturkan, dirinya pernah dipanggil langsung oleh Jokowi ke Istana Bogor untuk berdiskusi mengenai rencana pembangunan proyek tersebut.

“Saya tanya ke beliau, ‘Pak, ini ide siapa?’ Lalu beliau jawab, ‘Ide saya, Mas.’ Saya sampai hampir jatuh dari kursi karena kaget. Saya kira ide itu datang dari Menteri BUMN atau Menteri Perhubungan,” kata Agus dalam kanal YouTube Abraham Samad, Senin (27/10/2025).

Menurut Agus, Jokowi juga menjelaskan alasan mengapa proyek tersebut akhirnya dijalankan oleh Kementerian BUMN, bukan oleh Kementerian Perhubungan.

“Saat itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tidak setuju dengan proyek ini. Jadi, Jokowi langsung memerintahkan Menteri BUMN, Rini Soemarno, untuk melanjutkannya,” tutur Agus.

Agus menambahkan, Jokowi terinspirasi membangun proyek kereta cepat setelah menjajal langsung moda serupa di China.

“Beliau cerita, waktu di Beijing diajak naik kereta cepat ke Shanghai, dan merasa nyaman. Xi Jinping sempat bertanya, ‘Bapak mau juga?’ dan Jokowi menjawab, ‘Saya mau,’” kata Agus menirukan percakapan tersebut.

Proyek KCJB atau Whoosh yang diluncurkan secara resmi pada 2023 itu menelan biaya hingga Rp113 triliun.

Sejak awal, proyek ini kerap menuai kontroversi karena pembengkakan biaya (cost overrun) dan perubahan skema pembiayaan dari Jepang ke China.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Agus Pambagio Ungkap Proyek Whoosh Murni Ide Jokowi: Saya Kaget Hampir Jatuh dari Kursi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved