Luhut Bantah Isu Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN: Tak Ada yang Minta!

Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak ada permintaan penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
kompas.com
UTANG KERETA - Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak ada permintaan penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ia menyebut penyelesaian utang akan dilakukan melalui restrukturisasi. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak pernah ada permintaan untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

Luhut menyampaikan hal itu seusai menghadiri acara bertajuk “1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8 persen Economic Growth” di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

“Tidak ada yang pernah meminta APBN. Restrukturisasi. Saya sudah bicara dengan China karena saya dari awal mengerjakan itu,” kata Luhut, dikutip dari Antara.

 

 

Meskipun demikian, Luhut menjelaskan bahwa moda transportasi publik, termasuk kereta cepat, umumnya tidak dirancang untuk menghasilkan keuntungan komersial.

Menurutnya, sistem seperti ini selalu membutuhkan dukungan subsidi dari pemerintah.

“Tidak ada transportasi publik di dunia ini yang menguntungkan, selalu banyak subsidi pemerintah. Tapi tentu, harus subsidi yang betul-betul terukur,” ujarnya menambahkan.

 

Baca juga: Menkeu Purbaya: Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh

 

Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga menyebut Presiden Prabowo Subianto akan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mengatur mekanisme penyelesaian utang proyek KCIC.

“Kita tinggal tunggu Keppres saja,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah akan membentuk tim khusus untuk membahas strategi pembayaran utang tersebut.

 

Baca juga: Mahfud MD Dukung Menkeu Tolak Bayar Utang Kereta Whoosh Peninggalan Jokowi

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved