Tekno

Cegah Orang Tua dan Lansia Jadi Korban Penipuan Share Screen, WhatsApp Luncurkan Fitur Baru

Meta meluncurkan fitur keamanan baru di WhatsApp yang memberi peringatan saat pengguna mencoba membagikan layar kepada nomor tak dikenal.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Pexels.com
CEGAH PENIPUAN ONLINE - Ilustrasi WhatsApp. Terkini, Meta meluncurkan fitur keamanan baru di WhatsApp yang memberi peringatan saat pengguna mencoba membagikan layar kepada nomor tak dikenal. Fitur ini ditujukan untuk melindungi orang tua dan lansia dari modus penipuan digital. 

TRIBUNTORAJA.COM – Meta resmi merilis fitur keamanan baru di WhatsApp (WA) yang dirancang untuk melindungi pengguna dari penipuan digital, terutama kelompok orang tua dan lanjut usia (lansia) yang kerap menjadi target empuk pelaku kejahatan siber.

Fitur ini hadir dalam bentuk notifikasi peringatan otomatis yang akan muncul ketika pengguna melakukan panggilan video dengan nomor tak dikenal dan mencoba membagikan layar (screen share).

Menurut Meta, peringatan tersebut dihadirkan karena modus penipuan berbasis screen sharing kini semakin marak digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk menipu korban.

 

 

Pelaku biasanya berpura-pura menjadi pihak resmi atau petugas layanan pelanggan, kemudian meminta korban menampilkan layar ponsel yang berisi informasi sensitif seperti nomor rekening, kode OTP, hingga data login pribadi.

“Kami tahu penipu mungkin menekan target mereka untuk membagikan layar guna mengelabui orang agar memberikan informasi sensitif, termasuk detail bank atau kode verifikasi,” tulis Meta, dikutip dari 9to5mac, Senin (27/10/2025).

Meta menjelaskan, fitur ini dibuat agar pengguna lebih mudah mengenali dan menghindari berbagai jenis modus penipuan digital yang menggunakan pendekatan manipulatif dan menyesatkan.

 

Baca juga: Waspada Modus Baru Penipuan Share Screen WhatsApp, Ini Penjelasan FBI

 

Maraknya Modus Penipuan Berbasis Layar

Dalam praktiknya, penipu sering kali memantau kolom komentar di akun media sosial brand tertentu, lalu menghubungi pengguna yang menulis keluhan dengan berpura-pura sebagai customer service (CS) resmi.

Setelah itu, mereka meminta korban membagikan layar ponsel demi “membantu menyelesaikan masalah”, padahal tujuannya adalah mencuri data pribadi.

Kelompok lansia disebut paling rentan terhadap modus semacam ini karena cenderung lebih mudah mempercayai pihak yang mengaku berwenang dan tidak menyadari risiko membagikan informasi pribadi di layar.

Begitu data sensitif terlihat, pelaku dapat dengan cepat mengambil alih akun, membobol rekening, atau melancarkan aksi penipuan lanjutan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved