Dampak Kemarau Panjang, Stok Beras di Gudang Pengecer Tana Toraja Mulai Menipis

Pantauan Tribun Toraja di salah satu pengecer beras Kota Makale, UD Akar Padi terlihat bahwa stok di gudangnya sudah mulai menipis.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Muhammad Rifki
Gudang salah satu pengecer beras di Tana Toraja, UD Akar Padi terpantau nyaris kosong, Selasa (29/8/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Dampak kemarau panjang serta kekeringan akibat fenomena El Nino sudah mulai terasa di Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Tana Toraja sesuai dengan prediksi pakar agroklimatologi.

El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir siklusnya pada pertengahan 2024.

Salah satu sektor yang terpengaruh dampak El Nino yakni pada cadangan bahan pangan seperti beras.

 

 

Pantauan Tribun Toraja di salah satu pengecer beras Kota Makale, UD Akar Padi terlihat bahwa stok di gudangnya sudah mulai menipis.

Akar Padi memiliki dua toko eceran di Kota Makale yaitu, Pasar Sentral Makale dan Pasar Telkom Makale.

Akar Padi menjual beras eceran mulai dari per kilogram, 5 kilogram, 10 kilogram hingga 20 kilogram.

 

Baca juga: Harga Beras di Toraja Utara Merangkak Naik akibat Musim Kemarau

 

Salah satu karyawan toko, Maya Kristina mengaku bahwa belum terjadi kenaikan harga akibat dampak El Nino yang dapat menyebabkan persawahan kekeringan hingga terancam gagal panen ini.

“Belum ada untuk saat ini, belum ada kenaikan harga. Semua harganya masih stabil mulai dari eceran hingga yang di dalam karung,” beber Maya.

Terdapat dua jenis beras yang dijual di Akar Padi yaitu, beras medium dengan harga Rp 12,5 ribu per kilogram dan beras premium dengan harga Rp 13 ribu per kilogram.

 

Baca juga: Kemarau Panjang, Bulog Toraja: Stok Beras Aman Hingga September

 

Kendati demikian, saat ditanyakan terkait stok, Maya spontan menunjuk gudang tempat ia bekerja yang nyaris kosong melompong.

“Sebenarnya untuk stok sendiri, aman tidaknya itu ada bos yang mengatur. Cuma silakan dilihat sendiri, stok di gudang kami ini sudah menipis, hampir habis,” Maya lantas menunjuk gudang Akar Padi.

“Ini kan kondisinya baru beberapa hari, tidak tahu ke depan seperti apa. Mungkin akan ada kenaikan dari bos kami jika stok sulit didapatkan,” imbuh Maya.

Akar Padi sendiri mendapatkan stok beras mereka dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).

 

Baca juga: Musim Kemarau, Harga Beras Tembus Rp 15 Ribu per Kilogram

 

Bulog Pastikan Stok Beras Sulawesi Selatan Aman

Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi sudah terlebih dahulu angkat suara.

Ia mengatakan, stok beras di Sulawesi Selatan dalam kondisi yang aman.

Imron menjelaskan bahwa meskipun El Nino menjadi ancaman, stok beras masih tetap terjaga, terlebih masa panen Agustus-September diperkirakan dapat menjadi sumber penyerapan beras yang signifikan.

 

Baca juga: Masuki Puncak Musim Kemarau, Ini Daftar Wilayah yang Berpotensi Kekeringan Menurut BNPB

 

“Kondisi saat ini masih cukup baik, terlebih mengingat panen yang akan datang pada Agustus hingga September,” ungkap Imron pada Sabtu (26/8/2023).

Ia menekankan pentingnya upaya penyerapan beras dengan sebaik-baiknya dalam situasi seperti sekarang.

Imron menambahkan, “Kami berharap penyerapan beras dapat dilakukan dengan maksimal.”

 

Baca juga: BMKG: Puncak Kemarau Kering di Indonesia Bakal Bertahap pada Agustus - Desember 2023

 

Menurutnya, Sulawesi Selatan memiliki peran strategis sebagai penyedia beras nasional.

Namun, ia menegaskan bahwa pendataan stok cadangan beras sedang berlangsung, dan stok beras merupakan aset nasional, bukan hanya milik Sulawesi Selatan.

Sebelumnya juga diberitakan, Bulog Toraja mengatakan persedian beras untuk wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara masih tersedia 103.900 Kg, dan diperkirakan masih memenuhi permintaan pasar hingga bulan September 2023.

 

Baca juga: PDAM Tana Toraja Lakukan Distribusi Air Bergilir, Buntut Kemarau dan Pipa Rusak

 

Hal ini disampaikan Kepala Gudang Bulog Toraja, Sumijo, kepada Tribun Toraja saat ditemui di kantornya, Tondon Langi, Toraja Utara, Selasa (29/8/2023).

"Banyak sedikitnya (petani) yang terdampak kekeringan tak bisa dipastikan, namun persedian beras Bulog Toraja untuk Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara masih kategori aman," ucapnya.

Ia menghimbau masyarakat agar tak panik menyikapi hal tersebut.

"Ini kan juga tergantung pola manusia, intinya jangan boros apalagi membuang makanan, terutama dalam jelang krisis seperti ini," tuturnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved