PBB Sahkan Traktat Laut Lepas, Apa Itu? Ini Penjelasan dan Pengaruhnya Terhadap Alam dan Masa Depan

Laut lepas di seluruh dunia tidak memiliki badan internasional atau perjanjian dengan fokus utama untuk melindungi keanekaragaman hayati laut.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
ILUSTRASI LAUT LEPAS - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari Senin, (19/6/2023) mengesahkan traktat internasional pertama di dunia untuk melindungi laut lepas, atau bernama UN High Seas Treaty, kesepakatan lingkungan yang bersejarah, bertujuan untuk melindungi ekosistem terpencil yang sangat penting bagi umat manusia. 

Jauh dari sinar matahari, makhluk-makhluk ini tumbuh dan pulih dengan lambat.

Laut lepas memiliki "cadangan keanekaragaman hayati terbesar yang belum terungkap di Bumi," kata Direktur Program Laut Internasional Lisa Speer di Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam AS.

"Setiap kali ilmuwan pergi ke sana, mereka menemukan spesies baru bagi ilmu pengetahuan."

Kesejahteraan manusia juga dipertaruhkan, kata para ilmuwan, karena kesehatan laut lepas sangat penting bagi kesehatan lautan secara keseluruhan.

 

Baca juga: Diduga Bakal Memanas, Nato Dikhawatirkan Akan Kirim Pasukan ke Konflik Rusia-Ukraina

 

Miliaran orang di seluruh dunia bergantung pada laut untuk makanan dan pekerjaan, menurut Bank Dunia.

Laut, yang mengatur iklim di seluruh planet, telah membatasi efek perubahan iklim di daratan dengan menyerap karbon dioksida dan panas berlebih yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

Namun, hal tersebut merugikan lautan, menjadikannya lebih panas dan lebih asam, dengan oksigen yang lebih sedikit.

"Laut adalah bagian penting dari apa yang membuat Bumi kita dapat dihuni, bukan hanya bagi keanekaragaman hayati laut tetapi juga bagi semua kehidupan di Bumi," kata Liz Karan, Direktur Pengelolaan Laut Pew Charitable Trusts.

 

Baca juga: Anggap Afrika Selatan Ancam Kepentingan Nasional, Parlemen AS Desak Biden Beri Hukuman

 

Perjanjian Internasional

Sejumlah perjanjian dan organisasi internasional mengatur laut lepas, tetapi mereka berfokus pada penangkapan ikan, lalu lintas logistik laut, penambangan, dan ekstraksi bahan bakar fosil.

Meskipun seharusnya mempertimbangkan keanekaragaman hayati, seringkali hal itu tidak sesuai dengan kepentingan mereka, kata para advokat lingkungan.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved