PBB Sahkan Traktat Laut Lepas, Apa Itu? Ini Penjelasan dan Pengaruhnya Terhadap Alam dan Masa Depan
Laut lepas di seluruh dunia tidak memiliki badan internasional atau perjanjian dengan fokus utama untuk melindungi keanekaragaman hayati laut.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Bahkan ketika mereka melakukannya, setiap badan cenderung memperhatikan efek spesifiknya terhadap kehidupan laut tanpa mempertimbangkan efek kumulatif dari seluruh tekanan terhadap kehidupan laut.
"Struktur saat ini dalam mengelola kegiatan manusia di laut lepas tidak jauh lebih ketat daripada Wild West," kata Speer.
Laut lepas juga terkenal karena penyalahgunaan dan kebebasan hukum, termasuk perbudakan manusia dan pembunuhan.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Prabowo Disebut Bahas Proposal Rusia-Ukraina di Malaysia, Ini Jawaban Istana
Kesepakatan ini tidak akan menangani kejahatan seperti ini.
Usai diratifikasi setiap negara, traktat baru ini akan menciptakan kerangka kerja internasional yang berfokus utama pada perlindungan spesies atau ekosistem laut.
Ia akan dapat menetapkan daerah perlindungan laut, tempat penangkapan ikan dan kegiatan lain yang merusak kehidupan laut akan dibatasi atau dilarang.
Baca juga: China Panggil Dubes Jepang untuk Ajukan Protes Karena Merasa Dilecehkan G7
Masalah Apa yang Dibahas PBB?
Sejumlah pertanyaan yang sempat menghambat negosiasi: Bagian dari laut lepas mana yang dapat dipertimbangkan untuk daerah perlindungan laut dan bagaimana keputusan akan diambil?
Bagaimana tinjauan lingkungan akan dilakukan ketika perusahaan ingin menambang, mengebor, atau melakukan kegiatan berpotensi berbahaya lainnya?
Apa yang terjadi ketika traktat baru ini bertentangan dengan otoritas badan lain yang sudah ada, seperti organisasi pengelolaan perikanan.
Dan salah satu masalah yang paling sulit diatasi adalah siapa yang akan mendapatkan keuntungan jika sumber daya genetik berharga, misalnya, obat penyembuh kanker, jika ditemukan di laut lepas?
Baca juga: PM India Temui Presiden Zelensky di G7, Janji akan Berusaha Akhiri Perang Rusia vs Ukraina
Negara-negara berkembang mengatakan mereka berhak untuk mendapat bagian dari pengetahuan ilmiah dan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Negara-negara yang lebih kaya menanggapi jika perusahaan tidak dapat mendapatkan pengembalian investasi yang memadai, mereka mungkin kekurangan insentif untuk berinvestasi dalam penelitian kelautan.
Di bawahnya terdapat kekecewaan dari negara-negara berkembang yang juga mengguncang pembicaraan tentang perubahan iklim dan keanekaragaman hayati global: Mereka merasa bahwa mereka tidak boleh dihukum atas masalah yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas negara-negara kaya, bukan negara-negara miskin.
(*)
Kenaikan PBB-P2 di Toraja Utara Ditunda, Bupati Tegaskan Tarif Masih Terendah |
![]() |
---|
Gubernur Sulsel Minta Bupati Tunda Kenaikan PBB-P2, BPN Tegaskan Tak Berkaitan dengan ZNT |
![]() |
---|
Didemo Hingga Ricuh, Bupati Bone Umumkan Pembatalan Kenaikan PBB P2 |
![]() |
---|
Kronologi Jurnalis Dicekik Aparat saat Liput Demo Tolak PBB-P2 di Bone |
![]() |
---|
Polisi Akan Panggil Orangtua 54 Pendemo yang Ditangkap Dalam Aksi Tolak Kenaikan PBB-P2 di Bone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.