Bank Andalan Perusahaan Startup, Silicon Valley Bank Runtuh dalam 48 Jam

Peristiwa ini menjadi keruntuhan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008 dan terbesar kedua yang pernah tercatat dalam sejarah AS.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Twitter SVB UK
Logo Silicon Valley Bank. 

Menurut laporan The Verge, nasabah SVB mencoba menarik 42 miliar dollar AS deposito pada tanggal 9 Maret saja.

Angka tersebut setera dengan seperempat dari total deposito bank Silicon Valley Bannk dalam satu hari.

Pada 10 Maret, Silicon Valley Bank membatalkan rencana penjualan saham senilai 2,25 miliar dollar AS.

Bank yang tadinya besar ini akhirnya menjual dirinya sendiri. Selanjutnya, regulator

 

Baca juga: Ekonomi Sulawesi Selatan Tumbuh 5,09 Persen di Tahun 2022

 

Efek Domino Bangkrutnya SVB

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, bagaiman nasib uang nasabah SVB?

Sebagian besar bank diasuransikan oleh lembaga pemerintah bernama Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Rekening nasabah di Silicon Valley Bank juga diasuransikan oleh FDIC, tetapi hanya sampai 250.000 dollar AS (sekitar Rp 3,8 triliun).

Masalahnya, menurut laporan yang ada, sekitar 90 persen simpanan tidak diasuransikan pada Desember 2022.

Soal seberapa banyak simpanan yang tidak diasuransikan ketika SVB ditutup, FDIC hanya mengatakan "belum ditentukan". 

Menanggapi kolapsnya SVB tersebut, FDIC menciptakan entitas baru, Deposit Insurance National Bank of Santa Clara, untuk semua simpanan yang diasuransikan untuk Silicon Valley Bank.

Bank tersebut akan dibuka untuk nasabah SVB pada 13 Maret.

Nasabah yang simpanan tidak diasuransikan oleh SVB akan mendapatkan dividen di muka dan mendapatkan sedikit sertifikat, tetapi itu bukan jaminan orang akan mendapatkan kembali semua uangnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved