Bank Andalan Perusahaan Startup, Silicon Valley Bank Runtuh dalam 48 Jam

Peristiwa ini menjadi keruntuhan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008 dan terbesar kedua yang pernah tercatat dalam sejarah AS.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Twitter SVB UK
Logo Silicon Valley Bank. 

TRIBUNTORAJA.COM - Bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank (SVB) kolaps alias bangkrut hanya dalam kurun waktu 48 jam.

Bank yang menyimpan banyak deposit perusahaan rintisan (startup) sekaligus pemberi pinjaman itu akhirnya ditutup otoritas berwenang Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3/2023).

Peristiwa ini menjadi keruntuhan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008 dan terbesar kedua yang pernah tercatat dalam sejarah AS.

 

 

Lantas, apa yang membuat Silicon Valley Bank bisa bangkrut dalam sekejap?

Ternyata, Silicon Valley Bank mengalami krisis modal.

Hal ini menjadi pemicu kebangkrutan SVB dan berpotensi memicu adanya efek domino pada industri startup yang lebih luas.

Menurut laporan Bloomberg, drama kolapsnya bank terbesar di Silicon Valley itu dimulai pada Rabu (8/3/2023).

Kala itu, SVB mengumumkan telah mengalami kerugian besar dalam penjualan sekuritas.

Sebelumnya perlu diketahui, AS sempat memberlakukan kebijakan suku bunga nol persen.

Selama pandemi, kebijakan itu memicu ledakan modal ventura.

Dalam kasus ini, pemodal ventura (venture capital/VC) dengan senang hati meminjamkan uangnya kepada para startup, misalnya.

Masalahnya, hal itu kemudian mempercepat laju inflasi.

Sebagai respons, Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga untuk memperlambat inflasi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved