Tekno

Ini Alasan Komdigi Ancam Blokir Cloudflare di Indonesia

Komdigi mengancam memblokir Cloudflare karena belum mendaftar sebagai PSE. Pemerintah menilai kepatuhan diperlukan untuk penanganan konten...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kompas.com/Bill Clinten
BLOKIR - Komdigi mengancam memblokir Cloudflare karena belum mendaftar sebagai PSE. Pemerintah menilai kepatuhan diperlukan untuk penanganan konten ilegal, termasuk judi online, sementara Cloudflare hadapi insiden global. 

 

Baca juga: Komdigi Ancam Blokir Cloudflare karena Belum Daftar PSE, 25 Platform Global Ikut Terancam

 

Karena itu, Komdigi menilai Cloudflare belum cukup kooperatif dalam moderasi permintaan layanan yang berdampak pada ekosistem digital nasional.

Pemerintah memberi waktu 14 hari kerja bagi Cloudflare untuk mematuhi aturan tersebut.

Jika tidak, sanksi administratif yang berujung pada pemutusan akses dapat diberlakukan.

Alexander juga mengimbau pengguna layanan Cloudflare untuk mulai menyiapkan alternatif, meski pemerintah tetap membuka ruang dialog selama perusahaan menunjukkan itikad baik.

 

Baca juga: Kiamat Kecil Internet, Gangguan Global Cloudflare Ganggu Akses Canva, Game Online, hingga ChatGPT

 

25 Platform Global Lain Juga Terancam

Selain Cloudflare, terdapat 25 platform global lain yang juga belum mendaftar sebagai PSE dan berpotensi mendapat sanksi serupa.

Daftarnya meliputi Dropbox, OpenAI, Duolingo, Marriott, Accor, Wikimedia Foundation, hingga platform lokal seperti RoomMe.

Mereka diminta segera melakukan pendaftaran atau layanan mereka dapat diblokir berdasarkan regulasi yang berlaku.

Ancaman pemblokiran ini muncul saat Cloudflare sedang menghadapi dampak besar dari insiden global yang menyebabkan berbagai layanan mereka tumbang.

CTO Cloudflare Dane Knecht telah menyampaikan permintaan maaf dan menyebut insiden itu terjadi akibat perubahan konfigurasi rutin yang memicu crash pada lapisan mitigasi bot, termasuk Turnstile dan JS verification.

Bukan serangan siber, melainkan bug internal yang memengaruhi aliran trafik utama ke banyak situs.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved