Bukan Pahlawan Nasional, Ini Gelar yang Dinilai Adil untuk Soeharto 

Zaki menilai, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto sebaiknya tidak dilakukan tergesa-gesa.

Editor: Imam Wahyudi
Wikimedia Commons
PAHLAWAN NASIONAL - Presiden RI ke-2, Soeharto. Terkini, Soeharto kembali diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. 

Ia juga menyebut Presiden ke-3 BJ Habibie dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai sosok yang layak mendapat penghargaan serupa.

“Pak Gus Dur dan Pak Habibie juga banyak jasanya untuk negeri ini. Semua punya kontribusi besar,” ujarnya.

Peran Historis

Soeharto dikenal sebagai tokoh militer yang aktif sejak masa revolusi kemerdekaan. 

Perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta sering disebut sebagai momentum penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia di mata dunia.

Namun, di sisi lain, masa kepemimpinannya selama 32 tahun juga diwarnai catatan pelanggaran HAM, pembatasan kebebasan pers, dan praktik korupsi yang hingga kini masih menjadi perdebatan.

Bagi Zaki Mubarak, di tengah dua wajah sejarah tersebut, gelar Pahlawan Kemerdekaan menjadi pilihan yang lebih adil karena mengakui jasa perjuangannya tanpa mengabaikan sisi gelap kekuasaannya.

“Dengan cara itu, kita tetap menghormati peran historis Soeharto tanpa menghapus pelajaran penting dari sejarah politik Indonesia,” pungkasnya.

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2025/11/08/113000965/bukan-pahlawan-nasional-soeharto-dinilai-lebih-tepat-dikenang-sebagai?source=headline.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved