Bukan Pahlawan Nasional, Ini Gelar yang Dinilai Adil untuk Soeharto
Zaki menilai, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto sebaiknya tidak dilakukan tergesa-gesa.
TRIBUNTORAJA.COM - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, menilai Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto lebih pantas dikenang sebagai Pahlawan Kemerdekaan dibandingkan diberi gelar Pahlawan Nasional.
Menurutnya, kontribusi Soeharto di masa perjuangan kemerdekaan, terutama dalam konteks militer, memang besar dan bersejarah.
Namun, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh yang juga memimpin rezim Orde Baru itu dikhawatirkan menimbulkan kontroversi moral dan politik di tengah masyarakat.
“Pak Harto banyak jasanya dalam perang kemerdekaan. Salah satu yang fenomenal adalah perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta,” ujar Zaki saat dihubungi, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan, Soeharto termasuk salah satu inisiator utama serangan tersebut yang berhasil menunjukkan eksistensi TNI di mata dunia dan mengembalikan semangat perjuangan kemerdekaan.
“Gelar Pahlawan Kemerdekaan saya kira lebih objektif dan dapat diterima banyak elemen bangsa,” kata Zaki.
Zaki menilai, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto sebaiknya tidak dilakukan tergesa-gesa.
Menurutnya, gelar tersebut memiliki dimensi moral dan simbolik yang harus dijaga karena mencerminkan martabat bangsa.
“Pahlawan Nasional itu bukan sekadar penghargaan politik. Ia mencerminkan dignity bangsa dan standar moral publik. Jadi tidak bisa diberikan dengan pertimbangan kompromi politik,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dapat memicu perpecahan di masyarakat, terutama di kalangan aktivis dan akademisi yang masih mengingat berbagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masa pemerintahannya.
“Menimbang adanya penolakan luas dari masyarakat sipil, pemerintah sebaiknya lebih bijaksana. Tunda dulu pemberian gelar tersebut agar tidak menimbulkan perdebatan yang kontraproduktif,” ujar Zaki.
Sebelumnya, rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto menuai polemik.
Sebagian kalangan menilai langkah itu akan mengaburkan semangat reformasi, sementara pihak lain menilai jasa Soeharto bagi pembangunan ekonomi dan stabilitas politik layak dihargai.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, bahkan mengusulkan agar seluruh mantan presiden Indonesia mendapat gelar Pahlawan Nasional.
“Bila perlu semua tokoh bangsa yang pernah menjabat presiden dipertimbangkan untuk diberikan gelar Pahlawan Nasional,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (6/11/2025).
| Bahlil Usulkan Semua Mantan Presiden yang Telah Wafat Diberi Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Dua Profesor Unhas Dukung Soeharto Mendapat Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Apa Sih Hebatnya? |
|
|---|
| Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Sejarahwan UGM Ingatkan Bahaya Otoritarianisme |
|
|---|
| Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Fadli Zon: Sudah Sesuai Prosedur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/presiden-ri-ke-2-soeharto-2142025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.