Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Toraja Utara: Antara Regulasi dan Realita
Ini menjadi dilema tersendiri bagi penyelenggara Pemilu yang harus memastikan pelaksanaan regulasi afirmatif berjalan optimal dan substantif.
Terdapat beberapa faktor kunci yang melatarbelakangi rendahnya partisipasi pemilih untuk memilih caleg perempuan dan masih rendahnya kepercayaan terhadap mereka, antara lain:
1. Pencalonan yang Hanya Memenuhi Kuota
Banyak partai politik mencalonkan perempuan semata-mata untuk memenuhi syarat administratif 30 % keterwakilan perempuan, bukan berdasarkan kualitas, potensi elektabilitas, atau hasil kaderisasi politik.
Hal ini membuat caleg perempuan ditempatkan di posisi yang tidak strategis dalam daftar calon (misalnya nomor urut buncit), dan tidak diberikan dukungan yang memadai baik secara logistik maupun politik.
2. Kurangnya Dukungan Partai Politik
Partai sering kali tidak memberikan pelatihan, pendampingan, atau pembiayaan kampanye yang setara kepada caleg perempuan.
Dalam banyak kasus, caleg perempuan berjuang sendiri dalam kampanye tanpa dukungan yang memadai dari partainya.
3. Budaya Patriarkal dan Stigma Gender
Masyarakat masih memegang pandangan patriarkal yang menganggap politik sebagai dunia laki-laki.
Perempuan sering kali dipersepsikan kurang tegas, tidak mampu mengambil keputusan politik, atau dianggap tidak layak memimpin.
Hal ini menciptakan bias pemilih, termasuk dari kalangan perempuan sendiri.
4. Kurangnya Figur Teladan Perempuan dalam Politik
Minimnya tokoh perempuan yang sukses dan dikenal luas dalam dunia politik menyebabkan masyarakat tidak memiliki banyak role model yang bisa dijadikan panutan.
Hal ini menghambat persepsi bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin publik yang efektif.
5. Rendahnya Akses ke Sumber Daya dan Media
Bawaslu Tana Toraja Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Pria 25 Tahun Menyamar Jadi Perempuan, Identitasnya Terkuak Saat Akad Nikah di Pinrang |
![]() |
---|
8 Anggota DPRD Toraja Utara Lulusan SMA, Terbanyak S1 |
![]() |
---|
Viral Polisi Diduga Tipu Banyak Perempuan untuk Bayar Pinjol, Polda Jateng Turun Tangan |
![]() |
---|
Sebut Peristiwa Pemerkosaan dalam Tragedi Mei 1998 Hanya Rumor, Fadli Zon: Bukan Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.