Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Toraja Utara: Antara Regulasi dan Realita

Ini menjadi dilema tersendiri bagi penyelenggara Pemilu yang harus memastikan pelaksanaan regulasi afirmatif berjalan optimal dan substantif.

|
Editor: Apriani Landa
ist
KETERWAKILAN PEREMPUAN - Kadiv Teknis Penyelenggaraan KPU Toraja Utara, Semuel Rianto Tappi’. Semuel menuangkan keterwakilan perempuan pada Pemilu 2024 belum sepenuhnya terpenuhi. 

Terdapat beberapa faktor kunci yang melatarbelakangi rendahnya partisipasi pemilih untuk memilih caleg perempuan dan masih rendahnya kepercayaan terhadap mereka, antara lain:

1. Pencalonan yang Hanya Memenuhi Kuota

Banyak partai politik mencalonkan perempuan semata-mata untuk memenuhi syarat administratif 30 % keterwakilan perempuan, bukan berdasarkan kualitas, potensi elektabilitas, atau hasil kaderisasi politik. 

Hal ini membuat caleg perempuan ditempatkan di posisi yang tidak strategis dalam daftar calon (misalnya nomor urut buncit), dan tidak diberikan dukungan yang memadai baik secara logistik maupun politik.

2. Kurangnya Dukungan Partai Politik

Partai sering kali tidak memberikan pelatihan, pendampingan, atau pembiayaan kampanye yang setara kepada caleg perempuan

Dalam banyak kasus, caleg perempuan berjuang sendiri dalam kampanye tanpa dukungan yang memadai dari partainya.

3. Budaya Patriarkal dan Stigma Gender

Masyarakat masih memegang pandangan patriarkal yang menganggap politik sebagai dunia laki-laki. 

Perempuan sering kali dipersepsikan kurang tegas, tidak mampu mengambil keputusan politik, atau dianggap tidak layak memimpin. 

Hal ini menciptakan bias pemilih, termasuk dari kalangan perempuan sendiri.

4. Kurangnya Figur Teladan Perempuan dalam Politik

Minimnya tokoh perempuan yang sukses dan dikenal luas dalam dunia politik menyebabkan masyarakat tidak memiliki banyak role model yang bisa dijadikan panutan. 

Hal ini menghambat persepsi bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin publik yang efektif.

5. Rendahnya Akses ke Sumber Daya dan Media

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Opini: Ketahanan Pangan 

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved