Agam Rinjani Ngamuk Saat Jenazah Ayahnya Tak Bisa Dipulangkan ke Makassar
Agam adalah perpaduan watak keras suku Makassar, Sulawesi Selatan dan Batak, Sumatera Utara.
Dia jatuh cinta pada Rinjani yang menurutnya gunung paling komplit di Indonesia.
Setelah empat tahun bekerja sebagai porter Gunung Rinjani, Ucok naik kelas menjadi guide.
Hingga kasus Juliana Marins menjadi berita internasional, Ucok dikenal hanya sebagai seorang guide tour Gunung Rinjani, bukan pahlawan kemanusiaan.
Padahal, sebelum kabar keberhasilnya mengangkat jenazah Juliana tersebar ke seantero dunia, Ucok setidaknya telah mengevakuasi 11 jenazah pendaki yang meninggal di Rinjai.
Tak banyak yang tahu, Ucok menyimpan duka mendalam dari kematian ayahnya, Khairul Agam.
Dan sejak kematian ayahnya, dia mengubah nama panggilannya dari Ucok menjadi Agam Rinjani.
Cinta Daeng Rimang
Daeng Rimang menikah dengan Khairul Agam, pelaut asal Batak, akhir tahun 80-an.
Pengantin baru ini mulanya mengontrak rumah di daerah Tanjung Alang, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kemudian, pada 1992 saat Agam berumur empat tahun, keluarga ini pindah di Jl Antang Raya, tak jauh dari kawasan TPA Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Di kawasan TPA itu, Daeng Rimang membantu perekonomian keluarga dengan menjadi pengepul kaleng bekas.
Sementara Khairul Agam yang dulunya pelaut, bekerja sebagai teknisi pemasangan pipa PDAM.
Kemudian pada tahun 1999, Khairul Agam merantau ke Sorong, Papua, dan bekerja sebagai tukang ojek.
Ucok kecil kerap membantu ibunya mengepul kaleng bekas.
Kaleng-kaleng bekas itu digeprek sang ibu untuk ditimbang atau dijual ke pengepul barang bekas.
Kronologi Evakuasi Pendaki Belanda, Sarah Tamar yang Jatuh di Gunung Rinjani NTB |
![]() |
---|
Kemarin Pendaki Swiss, Hari Ini Pendaki Asal Belanda Jatuh di Gunung Rinjani |
![]() |
---|
Lagi, Pendaki Asing Jatuh di Gunung Rinjani, Begini Kondisi Terakhirnya |
![]() |
---|
Keluarga Pendaki Brasil yang Meninggal di Rinjani Akan Menggugat, Begini Respon Basarnas |
![]() |
---|
Jenazah Juliana Marins Dimakamkan di Brasil, Keluarga Kritik Lambatnya Evakuasi di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.