MKD DPR RI Desak PAN Nonaktifkan Uya Kuya dan Eko Patrio, Kritik Etik DPR Menguat

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA – Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Nazaruddin Dek Gam, meminta Partai Amanat Nasional (PAN) menonaktifkan dua kadernya, Surya Utama alias Uya Kuya dan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, dari keanggotaan DPR RI.

Menurut Nazaruddin, pernyataan serta tindakan kedua anggota DPR tersebut dianggap telah melukai hati masyarakat.

"MKD meminta kepada partai politik tersebut yang anggotanya viral untuk segera menonaktifkan anggota tersebut di DPR," kata Nazaruddin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/8/2025).

Nazaruddin juga meminta Partai Golkar menonaktifkan Adis Kadir, Wakil Ketua DPR RI, yang sempat menuai sorotan publik.

" Kami minta PAN juga (nonaktifkan Uya Kuya dan Eko), PAN maupun Golkar (nonaktifkan) Adis Kadir," ujarnya.

Baca juga: NasDem Resmi Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI

Sorotan Tunjangan dan Aksi Joget di DPR

Pernyataan Adis Kadir mengenai tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan yang disebutnya masuk akal mendapat kritik keras.

Nazaruddin menilai pernyataan tersebut termasuk pelanggaran etik karena tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat.

Selain itu, aksi sejumlah anggota dewan yang berjoget setelah Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025 juga dinilai tidak pantas.

"Joget-joget di DPR itu juga melanggar etik, di saat rakyat lagi susah. Enggak ada di DPR untuk ini (joget), enggak ada itu yang kayak gitu. Akan saya tertibkan semua mereka," tegas Nazaruddin.

Baca juga: Pengamat Sarankan Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya Mundur dari DPR RI