Cuaca Ekstrem

BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor Akibat La Nina hingga Awal 2025

Pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait diimbau memanfaatkan informasi cuaca yang tersedia untuk mengurangi risiko dampak bencana.  

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Palu / handover
ILUSTRASI - Banjir merendam pemukiman warga di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/5/2024). 

TRIBUNTORAJA.COMBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang, akan meningkat hingga awal tahun 2025.

Hal ini dipicu oleh curah hujan yang diprediksi lebih tinggi dari rata-rata sebagai dampak dari fenomena La Nina.  

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa cuaca dan iklim di Indonesia pada periode tersebut dipengaruhi oleh anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia.  

 

 

“Fenomena La Nina yang lemah diperkirakan terus berlangsung hingga awal 2025. Suhu perairan Indonesia yang lebih hangat dari rata-rata mendukung pembentukan awan hujan,” jelas Dwikorita dalam rapat koordinasi di Kantor Kemendagri, Selasa (18/11/2024), seperti dilansir dari laman BMKG.  

Selain La Nina, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga turut memengaruhi pola hujan di berbagai wilayah Indonesia.  

 

Baca juga: BMKG: La Nina Diprediksi Berlangsung hingga 2025, Waspada Risiko Banjir dan Longsor

 

Curah Hujan Tinggi di Sebagian Besar Wilayah Indonesia 

BMKG memperkirakan sekitar 67 persen wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm, dengan beberapa daerah mencapai 5.000 mm per tahun.

Wilayah-wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua diprediksi menghadapi intensitas hujan yang tinggi.  

Sementara itu, 15 persen wilayah Indonesia diperkirakan mengalami curah hujan di atas normal, sedangkan daerah dengan curah hujan rendah, seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat, hanya mencakup sekitar 1 persen.  

“Mulai November hingga Desember 2024, kita sudah memasuki musim hujan dengan adanya pengaruh La Nina yang lemah,” tambah Dwikorita.  

 

Baca juga: Fenomena La Nina Diprediksi Muncul di Indonesia Agustus 2024, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved