IRT di Tana Toraja Tidak Perhitungan Soal Pendidikan Anak

Ibu dua anak ini juga mengaku tidak perhitungan untuk pendidikan dan masa depan anaknya.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Rifki
Kombong Jannati (29), dan putranya, Febbreiner Chandra Patandean, terpantau membeli seragam sekolah jelang tahun ajaran baru 2024/2025 di Pasar Sentral Makale, Tana Toraja, Jumat (5/7/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Jelang hari pertama sekolah pada tahun ajaran baru 2024/2025 yang jatuh pada Senin (8/7/24), Pasar Sentral Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, ramai oleh pembeli seragam sekolah dan alat tulis.

Kombong Jannati (29) salah satunya. Ibu rumah tangga ini mengaku menyisihkan dananya tiap tahun ajaran baru untuk keperluan sekolah anaknya.

Pantauan Tribun Toraja Jumat (5/7/2024), Kombong Jannati dan putra sulungnya, Febbreiner Chandra Patandean, tengah membeli seragam merah putih tingkat SD.

Pengakuan Kombong Jannati, Febbreiner sebentar lagi akan duduk di bangku kelas lima SDN 1 Makale.

“Kami beli setelan seragam merah putih, buku, pulpen, dan mistar. Belinya karena masuk tahun ajaran baru, dan memang setiap tahun menyisihkan dana untuk keperluan anak sekolah,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi.

Untuk seragam merah putih, Kombong Jannati menghabiskan Rp 180 ribu.

Hal itu menurutnya masih terjangkau sebagai ibu rumah tangga.

Ibu dua anak ini juga mengaku tidak perhitungan untuk pendidikan dan masa depan anaknya.

“Tidak memberatkan, karena anak-anak harus kita sekolahkan untuk capai pendidikan tinggi. Jadi kita orang tua siap membelikan, membiayai anak-anaknya,” beber Kombong Jannati.

Selain seragam merah putih, Kombong Jannati juga menyiapkan seragam olahraga, batik, dan kaos kaki, yang menurutnya dibeli di sekolah.

“Untuk seragam olahraga, batik, dan kaos kaki, dibeli di sekolah. Tapi hanya untuk peserta didik baru, atau kalau anaknya sudah merasa sempit. Sejauh ini, hal itu juga tidak memberatkan kami,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pedagang di Pasar Sentral Makale sengaja memanfaatkan momen tahun ajaran baru guna meraup untung.

Pedagang di gerai khusus baju misalnya, masing-masingnya memajang seragam sekolah di bagian paling depan.

Pada hari biasa, gerai tersebut hanya menawarkan pakaian sehari-hari atau pakaian kerja.

Seragam sekolah yang ditawarkan mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga setelan Pramuka, dengan harga variatif mulai Rp 150 ribu hingga Rp 280 ribu.

Selain itu, muncul pedagang musiman yang menjual buku dan alat tulis sekolah.

Buku dan alat tulis tersebut dibanderol mulai Rp 30 ribu hingga Rp 70 ribu.

Pengakuan beberapa pedagang, omzet yang diraih jelang tahun ajaran baru meningkat hingga jutaan rupiah per harinya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved