BI Proyeksikan Investasi Bakal Melambat hingga Juni 2024, Imbas Pemilu dan Pergantian Menteri

Kondisi penyesuaian tersebut diprediksi pasti terjadi, sehingga semakin lama proses pemilu, maka akan semakin berdampak pada struktur investasi.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Ilustrasi Pemilihan Umum. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi investasi pada 2024 akan melambat karena ada Pilpres dan pergantian pemerintahan.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Erwindo Kolopaking mengatakan, investasi di akhir 2023 akan cukup tinggi.

Ekspansi investasi akan berlanjut sampai jelang pemilu dimulai, yaitu pada Februari 2024.

 

 

Jika Pilpres berlangsung dua putaran, maka perlambatan investasi juga akan berlanjut.

“Satu putaran, dua putaran biasanya kenapa itu berpengaruh dan tadi disampaikan juga melambat menjelang pemilu, karena menjelang akhir pemerintahan. Makanya kami melihat di akhir tahun ini ekspansinya cukup besar,” kata Erwindo, di Raja Ampat, Papua, Sabtu (11/11/2023).

Ia menambahkan, perlambatan investasi akan terjadi hingga Juni 2024.

 

Baca juga: OJK Umumkan Aturan Baru buat Pinjol: Bunga Turun hingga Denda Nasabah

 

Lantaran terjadi pergantian presiden dan para menteri, sehingga para investor menahan diri untuk melihat posisi pemerintahan yang baru.

“Dan ketika presidennya berbeda, bagaimana dia (investor) melihat program-program yang disiarkan di dalam APBN 2024-nya," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

"Apakah seluruhnya akan diambil atau mereka akan menyusun rancangan baru. Itu yang biasanya terjadi dan itu kan proses. Ini akan berpengaruh terhadap konsumsi dan investasi pemerintah di awal tahun,” tambahnya.

 

Baca juga: Halaman Kantor Bupati Toraja Utara Dipenuhi Tumpukan Baliho Pemilu, Ada Apa?

 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved