Budidaya Pisang

Tolak Imbauan Pj Gubernur, Ketua Apdesi Sulsel: Kita Tidak Butuh Pisang, Tapi Beras!

Pj Gubernur Sulsel harusnya mengundang para perangkat desa dalam membahas hal tersebut.

Editor: Imam Wahyudi
renaldi/tribun timur
Ketua Apdesi Sulsel, Andi Sri Rahayu Usmi 

Sementara, Anggota DPRD Bone yang menerima aspirasi, Ade Ferry menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti hal ini.

"Secepatnya kami teruskan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti," tegasnya.

"Sebagai penerima aspirasi, kami punya tanggung jawab untuk menyampaikan apa menjadi tuntutan Kepala Desa kepada Pj Gubernur secara langsung," jelasnya.

Rencana Budidaya Pisang

Ide menjadikan Sulsel 'provinsi pisang' diungkapkan Bahtiar beberapa hari setelah menjabat Pj Gubernur Sulsel.

Bahtiar menjelaskan, satu hektar lahan bisa ditanami 1500 hingga 2000 pohon pisang.

Nilai ekonominya, lanjut Bahtiar, Rp36 juta per hektar.

"Artinya, dengan target 100 ribu hektar lahan di Sulsel bisa menghasilkan 200 juta pohon pisang," ujarnya.

Menurutnya, lahan 100 ribu hektar yang akan digunakan merupakan lahan tidak produktif dari 6,7 juta hektar lahan pertanian di Sulsel.

Bahkan, dari 6,7 hektar lahan itu, baru sekitar 1,7 juta hektar lahan yang ditanami. Berarti ada 5 juta hektar lahan yang belum ditanami atau tidak produktif.

"Saya target 100 ribu hektar bisa ditanami pisang dalam satu tahun ke depan. Karena ini bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat, tetapi belum dibudidayakan," kata Bahtiar.

"Saya mendorong ketahanan pangan kita melalui budidaya pisang. Di Wajo itu ada 5000 hektar (bisa ditanami pisang)," tambahnya

Bahtiar menjelaskan, Sulsel siap mencontoh Lampung yang sukses dengan produksi pisang dan nanas. Bahkan, sistem pertanian di Lampung terintegrasi dengan sektor peternakan.

Dimana, pakan ternak diolah dari sisa limbah pisang dan nanas.

Dia mencontohkan PT Great Giant Food yang memiliki dengan luas 32.000 hektar.

Revenue per tahun Rp5 triliun dari budidaya pisang dan sekitar Rp3 triliun dari budidaya nanas. Dengan renevue sebesar itu, kata Bahtiar, PT Great Giant Food baru menyuplai 1 persen permintaan pisang dari 65 negara.

Dari budidaya tersebut, lanjutnya, limbah pisang dan nanas menjadi pakan ternak sapi 20 ribu ekor.

"Nilai ekonominya juga tinggi. Selain (pisang) sebagai makanan budaya, setiap kegiatan dengan sajian makanan, selalu ada pisang," kata Bahtiar.

"Secara kultural, ini adalah tanaman budayanya Sulsel," sambungnya.

"Masyarakat kita perlu diajari membudidayakan. Saya ingin menjadikan Sulsel provinsi pisang," ujarnya.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved