OJK: Banyak Anak Muda Tak Bisa Ajukan KPR karena PayLater

Sebagai informasi, sejak Januari- Juli 2023, OJK telah menerima 169.601 permintaan layanan, termasuk 12.175 pengaduan, 36 pengaduan berindikasi...

Editor: Donny Yosua
IST
Ilustrasi. 

Yakni nilai dari layak atau tidaknya orang tersebut sebagai calon debitur untuk dapat pinjaman.

"Kalau nilainya bagus, kalau ada cicilan selalu terbayar lancar, kredit kamu selanjutnya bisa disetujui lebih mudah. Kalau nilainya jelek, cicilan sering telat bayar atau tidak lancar, kredit kamu selanjutnya kemungkinan besar akan ditolak," kata Annisa.

Skor kredit didapat dari kelancaran pembayaran utang yang terkoneksi pada perbankan.

 

Baca juga: Keuangan Membaik, BPJS Kesehatan Klaim Bebas Utang ke Rumah Sakit

 

Utang ini termasuk:

  • Kartu kredit
  • Kredit kendaraan bermotor (KKB) Kredit pemilikan rumah (KPR)
  • Kredit tanpa agunan (KTA)
  • PayLater dan pinjaman online lainnya.

 

Baca juga: Anggota DPR Usul Gaji Kepala Desa Dinaikkan, Sebut Banyak yang Terlilit Utang Hingga Cerai

 

Annisa mengingatkan, terlalu asik makan-minum, naik ojol, atau liburan pakai PayLater lalu pembayarannya macet, Anda jadi kesulitan untuk mendapatkan kredit untuk keperluan yang lebih penting.

"Jangan sampai dong, cuma gara-gara belanja perintilan di e-commerce tapi telat bayar, cuma gara-gara delivery makanan pake utang tapi enggak dibayar langsung, lalu mau ngajuin KPR jadi sulit," sebutnya.

Ia juga mengingatkan yang juga penting karena lagi marak kebocoran data, nasabah juga bisa mengecek, apakah identitasnya dipakai orang untuk mengajukan pinjaman.

 

Baca juga: Capai Angka Rp 5.989 Triliun Per Mei Akhir 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Turun

 

"Ketika kamu mengajukan pinjaman kepada institusi keuangan, maka institusi tersebut akan melakukan pengecekan kredit terhadap data dirimu. Banyaknya pengecekan kredit dapat berarti adanya pemalsuan identitas dan berdampak negatif terhadap skor kreditmu," tutur Annisa.

"Kan nggak lucu ya, kita nggak minjem tapi tau tau ada utang atas nama kita. Nggak dibayar pula sama orang yang ngambil data," ujarnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved