Bupati Toraja Utara Minta Kasus Pandji Tak Dibesar-besarkan

Dedy juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan budaya, suku, atau agama

ist
Bupati Toraja Utara Frederick Victor Palimbong 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Bupati Toraja Utara, Frederick Victor Palimbong atau yang akrab disapa Dedy, meminta masyarakat agar tidak memperbesar polemik yang melibatkan komedian Pandji Pragiwaksono, usai video stand up-nya dinilai menjelekkan budaya Toraja.

Hal tersebut disampaikan Dedy setelah mendampingi rombongan Komisi X DPR RI berkunjung ke objek wisata budaya Ke’te Kesu’, Rantepao, Toraja Utara, Rabu (12/11/2025).

“Kalau saya pribadi yah, kan Pandji juga sudah minta maaf, jadi kita tidak perlu membesar-besarkan. Saya lebih ke bagaimana menunjukkan sikap yang guyup dan memaafkan, tanpa mengecilkan adat,” ujar Dedy di sela kegiatan bersama anggota DPR RI di kawasan wisata tersebut.

Menurut Dedy, sikap saling menghargai dan menahan diri lebih penting daripada memperpanjang polemik.

Ia menegaskan bahwa masyarakat Toraja dikenal sebagai komunitas yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan, tenggang rasa, dan kedamaian.

“Saling menghargai itu lebih baik daripada memperpanjang persoalan. Mari kita tunjukkan bahwa orang Toraja itu beradab, memaafkan, tapi tetap menjaga martabat adat,” tambahnya.

Dedy juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan budaya, suku, atau agama, terutama bagi publik figur atau komedian yang memiliki jangkauan luas di media sosial.

“Hati-hati kalau menyinggung hal yang terkait dengan SARA. Bukan berarti tidak boleh disebut, tapi harus dilakukan dengan riset dan sensitivitas budaya agar tidak menyinggung pihak lain,” ujarnya.

Polemik bermula dari potongan video stand up Pandji Pragiwaksono yang viral di media sosial, di mana ia menyinggung upacara kematian adat Toraja (Rambu Solo’) dengan cara yang dianggap tidak menghormati budaya lokal.

Video tersebut menuai kecaman dari sejumlah tokoh adat dan masyarakat Toraja yang menilai Pandji tidak memahami konteks budaya yang ia bicarakan.

Setelah mendapat kritik luas, Pandji akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui akun media sosialnya.

Ia mengaku tidak bermaksud menistakan budaya Toraja dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan materi komedi di masa mendatang.

Meski sebagian masyarakat menerima permintaan maaf itu, sejumlah kalangan adat sempat menyerukan agar Pandji diberi sanksi adat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved