Tarif Ojol Direncanakan Naik, Driver Khawatir Potongan Aplikator Ikut Melonjak

Pemerintah berencana menaikkan tarif ojol 8-15 persen. Para driver sambut positif, namun khawatir potongan aplikator ikut naik dan berdampak pada...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Timur/Humas Pemkot Makassar
TARIF OJOL NAIK - Ilustrasi ojek online (ojol). Pemerintah berencana menaikkan tarif ojol 8-15 persen. Para driver sambut positif, namun khawatir potongan aplikator ikut naik dan berdampak pada penghasilan. 

Forum ini menjadi wadah bagi para pengemudi untuk menyampaikan keluhan, masukan, serta harapan.

“Kami memahami perubahan seperti ini tidak mudah dan menimbulkan tantangan bagi semua pihak. Namun kami yakin, dengan semangat kolaborasi, kita bisa mencari solusi terbaik demi keberlanjutan ekosistem transportasi digital di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Aji (45), salah satu driver ojol di Makassar, menyambut baik rencana kenaikan tarif, meski ia mengkhawatirkan potensi kenaikan potongan yang diambil aplikator.

 

Baca juga: Bantuan Hari Raya Ojol hanya Rp50 Ribu, Menaker Bakal Panggil Aplikator

 

“Alhamdulillah kalau tarif naik, cuma harapannya potongan aplikator jangan ikut naik. Supaya kami driver juga sejahtera,” kata Aji saat ditemui di depan MTsN Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (1/7/2025).

Aji menduga kebijakan kenaikan tarif sering berujung pada meningkatnya potongan aplikasi yang dikenakan kepada para driver.

“Tapi kalau tarif naik, biasanya potongan aplikator juga naik. Karena aplikator juga mau cari untung,” ujarnya.

 

Baca juga: THR Ojol Berdasarkan Kinerja

 

Meski demikian, Aji optimistis bahwa kenaikan tarif tidak akan mengurangi minat masyarakat dalam menggunakan layanan ojol.

“Tidak bakalan berkurang karena sudah jadi kebutuhan masyarakat,” imbuh ayah dua anak tersebut.

Ia bahkan mengusulkan agar pemerintah tidak perlu menaikkan tarif, melainkan cukup menekan besaran potongan yang diambil aplikator.

 

Baca juga: Tak Sanggup Bayar Ambulans, Warga Pangkep Bawa Jenazah Cucu Pakai Ojol

 

“Kalau saya, lebih baik tarif tidak naik, tapi potongan aplikator yang diturunkan,” sebutnya.

Selain itu, Aji berharap sistem bonus bagi pengemudi dapat kembali diberlakukan demi mendukung kesejahteraan mereka.

“Bagusnya juga seperti kebijakan dulu, aplikator memberikan bonus target supaya ada biaya operasional tambahan yang driver bisa dapat,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved