ASS Menyerahkan Diri

Akhirnya, Annar Sampetoding Menyerahkan Diri ke Polisi Tersangkut Sindikat Uang Palsu UIN

jika Annar tidak memenuhi panggilan penyidik maka sesuai aturan akan dijemput paksa.

|
Editor: Imam Wahyudi
ist
Annar Salahuddin Sampetoding (kanan) dan Presiden PKS H. Ahmad Syaikhu foto bersama di sela acara Dialog Kebangsaan di Hotel Claro Makassar, Rabu (12/7/2023). 

Keterangan Annar dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan penyidik dalam kasus sindikat uang palsu tersebut.

"Tolong hadir dan berikan keterangan yang kami butuhkan dalam pemeriksaan ini," jelasnya

Dia menyebutkan, Annar tidak termasuk daftar pencarian orang (DPO).

Annar di luar dari tiga terduga pelaku yang telah ditetapkan DPO.

"Masih sama seperti kemarin 3 DPO. Annar ini belum DPO. Jadi Annar ini di luar dari 3 orang DPO," jelasnya.

Sementara ketiga  DPO sindikat uang palsu ini dua di antaranya sudah dikantongi identitasnya oleh polisi.

"3 DPO ini masih dalam pengejaran," pungkasnya

Nama Annar mencuat dalam kasus peredaran uang palsu diproduksi dari dalam kampus UIN Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa.

Bahkan, sosok Annar dikabarkan mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UINAM ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar

Rumah tersebut milik Annar.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara Annar di Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/24) siang.

Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah Annar di Jl Sunu 3, Kota Makassar

Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.

"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved