Kementan Gelontorkan Rp 6,8 Miliar untuk Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo Selama 4 Tahun

Selama masa jabatan empat tahun SYL, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 6,8 miliar untuk...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tangkapan video youtube kompastv
Empat orang pegawai Kementerian Pertanian mengaku dengan terpaksa mengikuti arahan pimpinan untuk menyediakan anggaran maupun membayarkan pengeluaran pribadi mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa pihaknya turut memberikan kontribusi dana untuk kebutuhan Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.

Selama masa jabatan empat tahun SYL, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 6,8 miliar untuk keperluan SYL.

Hal ini diungkapkan Dedi saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/6/2024).

 

 

Dedi menjelaskan bahwa kontribusi dana untuk keperluan SYL diminta berkali-kali sejak tahun 2020 hingga 2023.

Namun, tidak semua permintaan tersebut dapat dipenuhi.

"Ada permintaan yang tidak terpenuhi?" tanya Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh kepada Dedi.

 

Baca juga: Saksi Sebut Kementan Berutang Rp1,6 Miliar ke Vendor untuk Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo

 

"Ada," jawab Dedi.

Hakim juga menanyakan apakah Dedi pernah ditagih untuk memenuhi permintaan tersebut.

Dedi mengaku bahwa dirinya terus-menerus ditagih oleh Sekjen Kementan nonaktif, Kasdi Subagyono, yang juga menjadi terdakwa dalam kasus ini.

 

Baca juga: Saksi: Syahrul Yasin Limpo Minta Parfum, HP, dan PIN Emas dari Pegawai Kementan

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved