Lebaran 2024

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Yogyakarta Rayakan Lebaran Idul Fitri Hari Ini

Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah imam Masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau yang akrab disapa Mbah Beni, yang terletak di Panggang...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Jogja/IST
Potret jemaah Aolia yang akan melaksanakan salat Idul Fitri, Jumat (5/4/2024) 

TRIBUNTORAJA.COM, GUNUNGKIDUL - Hari Raya Idul Fitri disambut dengan suka cita oleh jemaah Masjid Aolia di Gunungkidul, DI Yogyakarta, yang telah melaksanakan salat Idul Fitri pada hari ini, Jumat (5/4/2024).

Salat Idul Fitri dilaksanakan di rumah imam Masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau yang akrab disapa Mbah Beni, yang terletak di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul.

Pelaksanaan salat Idul Fitri dijaga oleh sejumlah petugas keamanan dari organisasi kemasyarakatan dan personel TNI/Polri.

 

 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, setelah menunaikan ibadah salat Idul Fitri, para jemaah mendengarkan khotbah dari Mbah Benu.

Setelah itu, para jemaah secara bergantian bersalaman dengan Mbah Benu, sebagian langsung pulang ke rumah masing-masing.

Mbah Benu menyampaikan pesan penting kepada masyarakat untuk tetap menjaga rukun dan saling toleransi di tengah perbedaan yang ada.

 

Baca juga: Tinggalkan Rumah saat Mudik Lebaran Idul Fitri? Ini Tips Aman dari PLN

 

"Kita harus saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan. Jangan menyalahkan orang, jika salah, kita harus mengakui, jika benar, maka kita yang mendapat manfaat, bukan malah mengakui kesalahan orang lain," ungkap Mbah Benu.

Beliau menegaskan bahwa toleransi adalah kunci penting dalam kehidupan bermasyarakat, dan kesatuan serta persatuan harus selalu diutamakan.

"Pada khotbah tadi, saya sampaikan agar tidak terjebak dalam perpecahan yang sengaja diciptakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita tidak boleh terpancing. Indonesia akan hancur jika kita saling bertikai," tambahnya.

 

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Baznas Toraja Utara Bagikan 350 Paket Bagi Warga Muslim Toraja Utara

 

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul, Sya’ban Nuroni, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai pelaksanaan salat Idul Fitri oleh jemaah Masjid Aolia.

Menurutnya, hal ini merupakan sebuah permasalahan yang harus diselesaikan.

Sya’ban menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan agar jemaah Aolia dapat mengikuti kegiatan keagamaan yang umum diikuti oleh masyarakat atau yang disarankan pemerintah.

 

Baca juga: Perkiraan Tanggal Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, Kapan Sidang Isbat?

 

"Jika perbedaan penetapan hari raya Idul Fitri hanya berselisih satu atau dua hari, itu masih wajar. Namun, jika berselisih lima hari seperti ini, itu tidak lazim," ungkap Sya’ban.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa keyakinan individu atau kelompok tidak menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved