Pulau Galang Diusulkan Jadi Penampungan Rohingya, Ini Sejarahnya

Sebelumnya, usulan Pulau Galang sebagai penampungan bagi pengungsi Rohingya ini disampaikan oleh Wakil Presiden KH Maruf Amin.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Google Maps
Tangkapan layar Pulau Galang via Google Maps. 

 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Anak Sedunia 20 November, Peringatan Penting bagi Masa Depan

 

Masyarakat Kota Batam, yang heterogen dengan berbagai suku dan golongan, mengusung budaya Melayu dan menghargai prinsip Bhineka Tunggal Ika, menciptakan kondisi kondusif untuk kegiatan ekonomi, sosial politik, dan budaya.

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, tersedia fasilitas mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, dan puskesmas, pun memastikan pelayanan kesehatan terpenuhi bagi masyarakat.

 

 

Jadi Kamp Pengungsi Vietnam

Dilansir dari artilel Kompas.com pada 31 Januari 2023, disebutkan bahwa sekitar 250.000 pengungsi Vietnam hidup di Pulau Galang yang dikhususkan sebagai penampungan sementara, sejak tahun 1979.

Pengungsi ini datang akibat Perang Saudara Vietnam atau yang disebut Perang Indocina kedua terjadi antara tahun 1957 hingga 1975.

Sejumlah fasilitas pun dibangun di kamp vietnam yang didirikan di lahan seluas 80 hektar tersebut oleh Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Pemerintah Indonesia.

 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Statistik Sedunia 20 Oktober, Ini Sejarahnya

 

Sarana yang dibangun, di antaranya barak pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit, dan sekolah agar digunakan oleh para pengungsi dari Vietnam.

Barak pengungsian dibagi menjadi enam zona. Masing-masing zona dapat dihuni sebanyak 2.000-3.000 orang.

Tempat ibadah di pulau ini adalah Vihara Quan Am Tu, Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem, gereja protestan, dan mushala.

 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Museum Nasional 12 Oktober, Ini Dia Bapak Permuseuman Indonesia

 

Di dalam Vihara Quan Am Tu terdapat tiga patung, salah satunya Dewi Guang Shi Pu Sha. Konon, dewi ini mampu memberikan jodoh, keberuntungan, keharmonisan dalam rumah tangga, dan banyak lainnya.

Tidak hanya itu, dibangun pula penjara bagi pengungsi yang melakukan tindak kriminal.

Di Pulau Galang juga dibangun pemakaman bernama Ngha Trang Grave. Setidaknya 503 pengungsi Vietnam dimakamkan di tempat ini.

Program kamp pengungsian Vietnam ini pun berakhir pada 3 September 1996.

Saat ini, kamp pengungsian yang telah ditinggali oleh warga Vietnam itu dijuluki sebagai Kampung Vietnam dan kini menjadi salah satu tempat wisata di Kota Batam.

(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved