MenPAN RB Umumkan Rekrutmen ASN Tiap Tiga Bulan Sekali

Anas menjelaskan, selama ini terjadi ketidaksesuaian antara jumlah PNS yang pensiun dengan jumlah PNS yang direkrut.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana membuka rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap tiga bulan sekali, lebih cepat dari yang biasanya dilakukan setiap satu tahun atau dua tahun sekali.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengatakan, perubahan rekrutmen ASN itu sesuai dengan tujuh agenda reformasi dan transformasi sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.

“Pertama, transformasi rekrutmen dan jabatan ASN, jadi ke depan rekrutmen tidak ritual dua atau satu tahunan, karena tiap tiga bulan akan ada rekrutmen ASN,” kata Anas di Badung, Bali, Selasa (5/12/2023).

 

 

Anas menjelaskan, selama ini terjadi ketidaksesuaian antara jumlah PNS yang pensiun dengan jumlah PNS yang direkrut.

Misalnya pada bulan Januari ada PNS yang pensiun dan dua tahun kemudian baru dilakukan perekrutan ASN.

Sehingga yang terjadi adalah pengangkatan tenaga honorer.

 

Baca juga: ASN Boleh Hadiri Kampanye Capres-Cawapres

 

“Jadi dari sekarang bisa di daftar siapa yang pensiun, kita akan rekrut tiga bulan sekali, kita sedang koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian/lembaga, sehingga yang kosong tidak diisi honorer tapi langsung ASN,” ujar Anas seperti dikutip dari Antara.

Di sisi lain, seiring dengan digitalisasi di pemerintahan, jumlah ASN yang direkrut memang tak sebanding dengan jumlah yang pensiun.

Anas menyebut contoh di Kemenkeu jika terdapat 600 orang yang pensiun maka hanya 200 orang yang diterima.

 

Baca juga: Ganjar dan Gibran ke Toraja, Bawaslu Tana Toraja Ingatkan ASN Tidak Terlibat

 

Lantaran posisi tenaga teknis akan dirampingkan dengan digitalisasi.

Ini juga menjadi upaya Kementerian PANRB menata tenaga non-ASN atau honorer, karena hingga Desember 2024 mereka ditarget menata 2,3 juta tenaga honorer yang tidak dapat ditambah lagi.

KemenPANRB juga akan mengefisienkan struktur lewat perampingan eselon dua, dengan mengurangi sekitar 1.200 tenaga atau menghemat biaya birokrasi sampai Rp8 triliun.

 

Baca juga: Polres Tana Toraja Dukung Pemkab Larang Judi Online di Kalangan ASN dan Pelajar

 

Mulai 2024 nanti, Kementerian PANRB berencana membuka rekrutmen besar-besaran pada formasi digital yang menyasar lulusan baru, dimana mereka akan fokus menangani digitalisasi birokrasi, namun terbatas pada posisi yang pertumbuhannya positif bukan tenaga teknis.

“Kita sudah petakan mana yang positif growth mana zero growth. Ada banyak formasi usulan kepala daerah tidak disetujui karena yang diminta perawat tapi yang diusulkan tenaga teknis di puskesmas," terang Anas.

"Jadi yang masih positif tenaga guru, dosen, sektor kesehatan, yang tidak boleh nambah tenaga teknis fungsional, begitu juga teknis pelaksana karena sebagian diganti digital,” sambungnya.

 

Baca juga: Bupati Theofilus Allorerung: Ada ASN Tana Toraja yang Terlibat Judi Online

 

Mantan Bupati Banyuwangi itu juga menjamin UU ASN yang baru diresmikan memberi kesempatan untuk banyam terobosan.

ASN akan jadi lebih lincah, seperti misalnya seseorang dapat menempati jabatan kepala dinas dengan mengikuti job training di BUMN terbaik dalam waktu tertentu sehingga tidak melulu mengikuti diklat.

“Jadi rekrutmen ASN 2024 nanti kita akan konsultasi dulu dengan bapak presiden, tapi bulan kemarin kami telah menyampaikan bahwa ada banyak fresh graduate yang bisa mengisi posisi-posisi dalam rangka percepatan transformasi birokrasi salah satunya adalah talenta-talenta digital, dan akuntan,” jelasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved