Harga Pertalite dan Solar Tak Turun Meski Harga Minyak Dunia Melandai, Ahok: Kita Harus Nombok!

Upaya lain yang dilakukan Pertamina untuk menyehatkan keuangan perusahaan, adalah dengan efisiensi dan optimalisasi biaya atau cost optimization.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

TRIBUNTORAJA.COM - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap alasan mengapa Pertamina tidak menurunkan harga BBM saat harga minyak mentah dunia juga sedang turun.

Ia menjelaskan, Pertamina menjual BBM subsidi dan BBM non subsidi.

Untuk BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar, harganya sudah ditetapkan pemerintah sehingga Pertamina tak bisa mengubahnya.

 

 

Sedangkan harga BBM non subsidi memang mengikuti pergerakan harga minyam dunia, serta mempertimbangkan pula arus kas Pertamina.

Ahok mengatakan, untuk Pertalite subsidi dari pemerintah Rp1.100 per liter.

Tapi saat harga minyak dunia naik, jumlah subsidi itu tidak ditambah.

 

Baca juga: Penjelasan Pertamina Mengenai Mahalnya Gas LPG 3 Kg di Tana Toraja dan Toraja Utara

 

Otomatis Pertamina harus "nombok" agar tetap bisa menjual Pertalite Rp10.000.

"Kan kita jual minyak, orang suka salah paham. Saya koreksi soal subsidi nih, supaya masyarakat paham. Kita kan ditentukan Rp 1.100, ketika harga minyak lagi tinggi, pemerintah kan enggak naikin minyak, Pertamina tuh nombok. Itu kalau lihat arus kasnya Pertamina, merah semua," kata Ahok kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/7/2023) dikutip dari Kompas TV.

Ahok menegaskan, Pertamina tidak mengambil untung besar dari penjualan BBM.

 

Baca juga: Daftar Harga BBM Terbaru dari Pertamina di Seluruh Indonesia, Ada Kenaikan?

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved