BPS Sebut Tingkat Kemiskinan di Sulawesi Naik, Namun Terbanyak Masih di Jawa dan Sumatera
Ia menjelaskan, naiknya penduduk miskin di Sulawesi terlihat dari konsumsi rumah tangga yang rendah. Data BPS menyebutkan, konsumsi rumah tangga di...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga Maret 2023 tingkat kemiskinan di pulau-pulau seluruh Indonesia menurun, kecuali untuk Pulau Sulawesi.
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, hanya Pulau Sulawesi yang menunjukkan peningkatan persentase kemiskinan.
Yakni dari 10,06 persen pada September 2022 menjadi 10,08 persen pada Maret 2023. Jumlah itu naik 0,02 persen.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers virtual, Senin (17/7/2023).
“Jumlah penduduk miskin di Pulau Sulawesi pada Maret 2023 terdata sebanyak 2,04 juta orang dengan persentase 7,89 persen (dari total jumlah penduduk),” kata Atqo dikutip Kompas TV.
Ia menjelaskan, naiknya penduduk miskin di Sulawesi terlihat dari konsumsi rumah tangga yang rendah.
Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Makin Banyak
Data BPS menyebutkan, konsumsi rumah tangga di Sulawesi hanya naik 0,88 persen pada triwulan I-2023 dibanding triwulan III-2022.
Konsumsi rumah tangga juga menjadi pendorong utama perekonomian Indonesia salama ini.
“Padahal, pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu berpengaruh terhadap kemiskinan. Tapi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Sulawesi pada triwulan I itu yang paling kecil,” ujar Atqo.
Baca juga: Pemda dan Polres Toraja Utara Bersinergi Turunkan Angka Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim
Meski jumlah penduduk miskin hanya naik di Sulawesi, jumlahnya paling banyak masih berada di Jawa dan Sumatera.
Yaitu masing-masing 52,59 persen dan 21,89 persen.
Ia memaparkan, jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa pada Maret 2023 sebanyak 13,62 juta orang.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Sosial Ekonomi Sulsel Meningkat, Angka Kemiskinan Turun
Sedangkan penduduk miskin di Pulau Sumatra tercatat sebanyak 5,67 juta orang.
Dalam rilis itu, Atqo juga menyebutkan tingkat kemiskinan di Indonesia pada Maret 2023 turun 0,21 persen dibandingkan kondisi September 2022 dan turun 0,18 persen dibandingkan Maret 2022.
Sehingga, jumlah penduduk miskin di RI saat ini sebesar 9,36 persen atau sebanyak 25,90 juta orang.
Baca juga: Begini Cara Cek, Pencairan, dan Nominal Bansos PKH 2023 Tahap 3
Secara jumlah, lanjutnya, penduduk miskin pada Maret 2023 turun sebesar 0,46 juta orang terhadap September 2022.
Sementara bila dibandingkan Maret 2022, jumlahnya turun sebesar 0,26 juta orang.
Di sisi lain, Atqo menerangkan jika jumlah orang miskin per Maret 2023 masih lebih banyak dibanding sebelum pandemi.
“Jumlah penduduk miskin pada September 2019 sebanyak 24,78 juta penduduk, lebih rendah 1,12 juta orang dari Maret 2023,” ucapnya.
(*)
| Pengangguran di Indonesia Capai 7,46 Juta Orang, Lulusan SMK Paling Banyak |
|
|---|
| BPS Toraja Utara Sampaikan Ekspose Data Indikator Makro |
|
|---|
| MENGAPA INDONESIA CHAOS? Surat Terbuka untuk Jenderal Prabowo Subianto |
|
|---|
| Data BPS, Sebanyak 25.900 Warga Toraja Utara Tergolong Miskin |
|
|---|
| 44 Ribu Warga Luwu Tergolong Miskin, Turun dari Periode lalu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/umi-pmks.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.