MENGAPA INDONESIA CHAOS? Surat Terbuka untuk Jenderal Prabowo Subianto

Saya menulis ini dengan hati dan pikiran yang Insya Allah bersih ingin melihat Indonesiaku baik-baik saja.

Editor: Apriani Landa
dok pribadi
Direktur Eksekutif Visi Indonesia Consulting, Saparuddin Santa 

Penulis: Saparuddin Santa
Direktur Eksekutif Visi Indonesia Consulting

TRIBUNTORAJA.COM - Ijin Jenderal, saat ini saya bisa memahami apa yang ada di benak dan perasaanmu. 

Dengan mengumpulkan para pemimpin ormas keagaamaan di Hambalang, itu sudah cukup membuat saya berkesimpulan bahwa Anda mengkhawatirkan sesuatu yang besar akan terjadi di Negeri ini, yaitu Chaos berbasis SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).

Sebab inilah kekacauan yang paling berbahaya dalam sebuah negara, cukuplah tragedi 98 sebagai pelajaran. 

Faktanya, sejak kejadian PATI, 13 Agustus lalu, sesungguhnya saya secara pribadi sudah membaca bahwa akan ada sesuatu yang besar akan terjadi di negeri ini. 

Hanya karena saya bukan siapa-siapa di negeri ini, saya akhirnya hanya berdiskusi dengan kawan-kawan seperjuangan yang sejak masih mahasiswa sampai hari ini masih berkawan, cukup menganalisa itu sebagai sebuah percakapan dan  diskusi warung kopi. 

Tapi mari kita jernih mendiskusikannya berdua, dengan saya beramsumsi saat ini Anda berada tepat di depan saya, menikmati secangkir kopi pahit hitam, kopi asli Toraja. 

Saya menulis ini dengan hati dan pikiran yang Insya Allah bersih ingin melihat Indonesiaku baik-baik saja.

Saya tidak muluk-muluk, cukup Indonesia baik-baik saja hari ini, lalu rakyat kembali beraktifitas seperti biasa. 

Kenapa? Karena sejak awal, saya tidak melihat bahwa paket kebijakan ekonomi anda menguntungkan rakyat Indonesia. 

Jangan marah Jendral jika saya mengatakan ini, sebab seperti itulah yang dirasakan mayoritas rakyat Indonesia sejak anda mengeluarkan kebijakan efisiensi, yang disaat yang sama anda “memaksakan” paket kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) anda. 

Jangan anda kira apa yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ekonomi tumbuh 5,12 persen di kwartal kedua itu tidak kami rasakan aura “asal bapak senangnya” dari anak buah anda. 

Saya, dan mungkin sebagian besar warga Indonesia yang sudah bertahun-tahun aktif di dunia riset, paham betul proses pengambilan sampel dan uji akademik dari BPS Indonesia. 

Apa yang disampaikan oleh anak buah anda di BPS, entah itu bagian dari usaha anda untuk meyakinkan rakyat, atukah karena upaya cari muka dari anak buah anda, tapi saya bisa pastikan bahwa laporan ekonomi BPS itu tidak konsisten dengan etika dan moral dasar ilmu pengetahuan, yaitu sampaikan kebenaran meskipun itu pahit.

Baik Jendral, saya langsung ke point saya, mengapa Indonesia Chaos? 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved