Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka Belajar Siap Diterapkan di Tana Toraja Tahun Ajaran 2023/2024, Seperti Apa?

Kami sudah melakukan dua kali pelatihan berupa implementasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk penyiapan guru yang mengajar di kelas tujuh

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Muh. Irham
Tribun Toraja/Muhammad Rifki
SMPN 1 Makale siap aplikasikan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran 2023/2024 ini, Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM - Salah satu sekolah yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran 2023/2024 yaitu SMPN 1 Makale yang terletak di Jl Tritura No. 65, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Makale, Netty Sonda, Selasa (13/6/2023).

“Kami sudah melakukan dua kali pelatihan berupa implementasi Kurikulum Merdeka Belajar untuk penyiapan guru yang mengajar di kelas tujuh pada tahun ajaran baru 2023/2024 ini,” ucap Netty saat ditemui TribunToraja.com di tengah-tengah seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Lantas seperti apakah Kurikulum Merdeka Belajar itu?

Dilansir dari situs resmi Kemendikbud Ristek di kurikulum.kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka yang juga disebut dengan Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam.

Konten pembelajaran yang disajikan kepada siswa dalam Kurikulum Merdeka Belajar akan lebih optimal dengan tujuan agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep juga menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka Belajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Adapun Kurikulum Merdeka Belajar menggunakan basis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Proyek tersebut dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah serta tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Adapun tujuan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai berikut.

1. Membuat sekolah dan pemerintah daerah memiliki otoritas untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-masing;
2. Membentuk SDM yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing tinggi;
3. Menyiapkan bangsa untuk menghadapi tantangan global era revolusi 4.0;
4. Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila;
5. Menjadi kurikulum baru yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21; dan
6. Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.

Lantas apa yang menjadi pembeda Kurikulum Merdeka Belajar dengan Kurikulum 2013?

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 umumnya hanya memfokuskan intrakurikuler atau tatap muka.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka Belajar sendiri menggunakan panduan pembelajaran intrakurikuler (70-80 persen dari JP) dan kokurikuler (20-30 % JP) melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Hal ini juga sejalan dengan latar belakang pembentukan Kurikulum Merdeka Belajar.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved