BMKG Ungkap 13 Titik Megathrust di Indonesia, Minta Masyarakat Tetap Waspada Gempa
BMKG merilis 13 titik zona megathrust di Indonesia dengan potensi magnitudo besar. Masyarakat diminta waspada namun tidak panik menghadapi...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat mengenai potensi gempa megathrust yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Mengutip akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), zona megathrust merupakan wilayah pertemuan dua lempeng tektonik, di mana salah satunya menyusup ke bawah lempeng lainnya.
Proses ini memicu akumulasi energi yang sewaktu-waktu dapat dilepaskan dalam bentuk gempa besar hingga tsunami.
Potensi gempa megathrust di Indonesia bukanlah ancaman baru.
Zona sumber gempa ini terbentuk sejak jutaan tahun lalu ketika rangkaian busur kepulauan Nusantara mulai terbentuk.
BMKG menjelaskan bahwa terdapat 13 titik megathrust yang berada di enam zona subduksi aktif, tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Baca juga: BPBD Toraja Utara Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana
Berikut daftar 13 zona megathrust di Indonesia beserta potensi magnitudonya:
- Megathrust Aceh–Andaman: 9,2 M
Segmen ini dikenal sebagai salah satu yang paling aktif. Pada 2004, wilayah ini memicu gempa besar yang mengguncang Asia Selatan dan Asia Tenggara. Energi tektonik tersimpan besar karena interaksi intens antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. - Megathrust Nias–Simeulue: 8,7 M
Segmen penting dari rangkaian subduksi Sumatra yang pernah mengalami gempa besar dan menunjukkan proses akumulasi energi yang berkelanjutan. - Megathrust Batu: 7,8 M
Meskipun potensi magnitudonya lebih rendah dibanding segmen lain di Sumatra, energi yang tersimpan tetap cukup signifikan. - Megathrust Mentawai–Siberut: 8,9 M
BMKG menyebut segmen ini berada dalam kondisi seismic gap karena belum aktif sejak gempa tahun 1797, sehingga menyimpan potensi besar yang belum dilepaskan. - Megathrust Mentawai–Pagai: 8,9 M
Segmen yang berada dekat Siberut ini memiliki karakter tektonik serupa dengan energi besar akibat dorongan lempeng Indo-Australia. - Megathrust Enggano: 8,4 M
Terletak di dekat Pulau Enggano, wilayah ini menjadi bagian penting dari subduksi Sumatra bagian selatan. - Megathrust Selat Sunda: 8,7 M
Terakhir melepaskan gempa besar pada 1757, wilayah ini juga masuk kategori seismic gap yang harus diwaspadai. - Megathrust West–Central Java: 8,7 M
Membentang dari barat hingga tengah Jawa, segmen ini mencatat akumulasi energi tektonik cukup tinggi. - Megathrust East Java: 8,7 M
Masih merupakan lanjutan jalur megathrust selatan Jawa yang terus dipantau karena tekanan lempeng yang besar. - Megathrust Sumba: 8,5 M
Segmen Sumba memiliki karakter tektonik kompleks dan beberapa kali tercatat mengalami aktivitas gempa kuat. - Megathrust North Sulawesi: 8,5 M
Wilayah ini berada di zona interaksi beberapa lempeng besar dan mikro-lempeng sehingga aktivitas kegempaannya cukup tinggi. - Megathrust Philippine: 8,2 M
Terletak di bagian utara Maluku, segmen ini dipengaruhi kompleksitas sistem tektonik Filipina. - Megathrust Papua: 8,7 M
Segmen timur Indonesia ini berada di zona subduksi aktif dengan potensi magnitudo besar akibat tekanan antar-lempeng yang intens.
Baca juga: BMKG: 43,8 Persen Wilayah Indonesia Sudah Masuk Musim Hujan, Waspada Potensi Banjir dan Longsor
BMKG menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu terjadinya gempa. Karena itu, semua potensi gempa megathrust disebut sebagai “menunggu waktu” berdasarkan rekam jejak sejarah dan data geologi yang menunjukkan akumulasi energi besar di zona-zona tersebut.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang, meningkatkan kesiapsiagaan, dan tidak terpancing informasi tidak benar terkait ancaman gempa megathrust.
(*)
| Prakiraan Cuaca Tana Toraja dan Toraja Utara Selasa Besok, Hujan Ringan di Sejumlah Kecamatan |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Tana Toraja dan Toraja Utara Besok, Sore Hujan Ringan, Suhu Capai 18 Derajat |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Hari Ini: Tana Toraja dan Toraja Utara Berpotensi Hujan Ringan Siang Hingga Malam |
|
|---|
| BMKG Peringatkan Peningkatan Curah Hujan Sepekan ke Depan, Ada Kombinasi Faktor Global dan Lokal |
|
|---|
| Sepekan ke Depan, Luwu Raya Masih Hujan Lebat, Bagaimana dengan Toraja? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/peta-titik-megathrust-indonesia-gempa-bmkg-18112025.jpg)