Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Bullying, Menteri PPPA: Usut Tuntas!

Menteri PPPA Arifah Fauzi mendesak pengusutan tuntas kasus perundungan yang menewaskan siswa SMPN 19 Tangsel. Korban diduga mengalami kekerasan...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
(TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)
KORBAN BULLYING MENINGGAL- Suasana pemakaman siswa SMPN 19 Tangsel, Muhammad Hisyam yang diduga menjadi korban Bullying. Muhammadi Hisyam meninggal karena dipukul teman sebangkunya pakai kursi. (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

TRIBUNTORAJA.COM, TANGERANG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi meminta penyelidikan menyeluruh dan transparan atas kasus perundungan atau bullying yang menewaskan seorang siswa SMP di Kota Tangerang Selatan.

Desakan itu disampaikan Arifah saat mengunjungi rumah duka keluarga korban pada Senin (17/11/2025).

"Kami mengecam keras kasus perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan yang berakibat meninggalnya adik MH yang masih duduk di kelas VII," kata Arifah Fauzi dalam siaran pers Kementerian PPPA.

 

 

"Perundungan terus terjadi atas anak-anak kita dan hal ini tidak bisa dibiarkan dan kasus ini harus diusut tuntas secara transparan."

Arifah menegaskan seluruh pihak harus memastikan sekolah menjadi ruang aman bagi anak-anak.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mencegah terulangnya praktik perundungan.

 

Baca juga: Siswa SMP di Grobogan Meninggal Diduga Akibat Bullying, Polisi Dalami Unsur Kekerasan

 

Perempuan yang juga menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyampaikan bahwa Kementerian PPPA telah melakukan koordinasi dengan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan dan Dinas PPPA dalam penanganan kasus.

"Sekolah harus menjadi ruang aman dan setiap pihak di lingkungan sekolah harus bertanggung jawab mencegah dan menangani perundungan," ujar Arifah Fauzi.

"Kami berharap tidak ada lagi korban-korban berikutnya. Ini membutuhkan kerja sama keluarga, sekolah, dan masyarakat agar perundungan tidak kembali terjadi."

 

Baca juga: Karena Kasus Bully, Kepsek SDN 1 Rantepao Mengaku Sempat Diperas Oknum Wartawan

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved