Virus ASF Masuk Toraja

Dinas Pertanian Toraja Utara Pastikan Stok Ternak Babi Masih Mencukupi Untuk Pesta Adat

Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai, mengatakan bahwa stok babi di Toraja Utara masih aman, termasuk untuk kebutuhan pesta adat.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja
Hewan babi di Toraja 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Dinas Pertanian Toraja Utara mengatakan bahwa sebanyak 3 ribu ekor ternak babi milik warga Toraja Utara mati karena telah terpapar Virus African Swine Fever (ASF).

Jumlah itu dinyakini lebih banyak lagi karena banyak juga warga yang tidak melaporkan kematian babinya karena virus ASF dan langsung menguburkan secara mandiri.

Kepala Dinas Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarai, mengatakan bahwa stok babi di Toraja Utara masih aman, termasuk untuk kebutuhan pesta adat.

Diketahui bahwa biasanya pesta adat di Toraja akan ramai pada musim libur, biasanya bukan Juni-Agustus.

Lukas menghimbau kepada masyarakat Toraja Utara agar lebih mengutamakan ternak babi lokal untuk untuk acara-acara adat.

"Mari kita utamakan ternak babi lokal yang sehat dari pada membeli stok ternak babi dari daerah luar Toraja Utara, apalagi untuk acara adat seperi Rambu Solo' juga Rambu Tuka' dan lain sebagainya," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, untuk stok hingga beberapa bulan ke depan diprediksi masih akan aman.

"Jadi data dari Dinas Pertanian Toraja Utara, per April tahun ini masih ada sekitar 420 ribu ekor ternak babi lokal. Mari kita doakan dan upayakan semoga virus ASF ini dapat cepat terkendali," tuturnya.

Ia juga mengatakan akan bahayanya mencampur ternak babi lokal yang dikelola sendiri dengan ternak babi dari luar Toraja Utara.

"Jadi bahayanya itu bisa saling menularkan dan kita tahu tingkat kematian karena virus ASF jika sudah tertular 100 persen. Apalagi, kita tidak dapat pastikan babi yang dari luar Toraja Utara ini sehat atau bagaimana," jelasnya.

Sebelumnya ia mengatakan bahwa untuk upaya pencegahan bahkan mitigasi virus ini butuh campur tangan masyarakat.

"Semua pasti harus bersinergi dari pemerintah sementara berjalan, kiranya warga juga turut membantu dengan membersihkan kandang juga melaporkan jika ada ternak yang mati mendadak," jelasnya.

Lanjut ia mengatakan sudah ada ribuan liter desinfektan yang didistribusikan ke warga.

"Jadi tim sudah berupaya maksimal mendriatribusikan secara maksimal, ada warga yang mandiri mengambil desinfektannya ada juga yang kami turun langsung dilapangan, intinya desifektan ini gratis," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved