Berita Viral

Study Tour SMAN 21 Bandung Nyaris Batal akibat Uang Dibawa Kabur, Ini Fakta-fakta Kasusnya

Berikut fakta-fakta penipuan study tour di Bandung yang berhasil dirangkum Tribun Toraja, Jumat (26/5/2023).

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Jabar / Nazmi Abdurrahman
Pelaku yang membawa kabur uang ratusan juta untuk study tour siswa SMAN 21 Bandung ke Yogyakarta, diringkus polisi. 

 

ICL, oknum pegawai travel yang membawa kabur uang study tour ratusan siswa SMAN 21 Kota Bandung ditangkap polisi, Kamis (25/5/2023).
ICL, oknum pegawai travel yang membawa kabur uang study tour ratusan siswa SMAN 21 Kota Bandung ditangkap polisi, Kamis (25/5/2023). (TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURAHMAN)

Baca juga: Video Siswa SMA 1 Angkatan Study Tour ke Makkah dan Madinah Viral di Medsos

 

Sosok Pelaku

Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), Jimmy Tanumihardja, memastikan bahwa oknum yang membawa kabur duit studi tour siswa SMAN 21 Kota Bandung, merupakan freelance marketing, bukan pegawai GTI.

"Itu marketing freelance. Bukan pegawai tetap," ujar Jimmy, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (25/5/2023).

Dikatakan Jimmy, sejak awal pihak sekolah diminta untuk membayarkan duit study tour ke rekening perusahaan, sesuai MoU diawal.

Namun, pihak sekolah malah membayarkan duit studi tour ke pribadi tour leader atau freelance marketing.

"Sekolahnya membayar uang ke tour leader. Keteledoran itu, kenapa pihak sekolah berani membayar uang ke tour leader. Sudah ada peraturan MoU bahwa harus ke rekening perusahaan," katanya.

Menurutnya, oknum freelance marketing yang diduga membawa kabur uang study tour senilai Rp 400 juta itu pun saling kenal dengan pihak sekolah.

"Dimana-mana, travel agen semua freelance tour leader. Memang sudah umum," katanya.

Pihak perusahaan, kata dia, mengaku baru menerima Rp. 10 juta sebagai down payment (DP) dari pihak sekolah.

Uang DP tersebut, akan dikembalikan setelah pihak sekolah membuat pernyataan bahwa travel tidak pernah menerima uang tersebut dan tidak memiliki sangkut paut terkait hal itu.

 

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Video Asusila Mirip Rebecca Klopper, Dari Viral hingga Dipolisikan

 

Gubernur Ridwan Kamil Buka Suara

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pihak sekolah untuk bijak dan profesional dalam menyelenggarakan tur studi.

Hal ini dikatakan Ridwan Kamil saat menanggapi berbagai dinamika tur studi, dari mulai tur studi umrah yang viral sampai kasus penundaan tur studi di SMAN 21 Bandung.

Ridwan Kamil menegaskan bahwa tur studi masih diperlukan untuk pembelajaran sekolah.

Hanya saja jangan sampai memberatkan peserta didik dan orang tua, selain itu pengelolaannya harua dilakukan secara profesional.

"Namanya study tour, perlu-perlu saja, karena tidak semua ilmu itu didapat di kelas. Tapi biasanya berdinamika kalau tidak profesional. Satu, penyelenggaranya tidak jelas. Dua, niatnya mencari profit," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (25/5/2023).

Ridwan Kamil mengaku sering mengimbau sekolah yang akan menggelar tur studi agar hal itu diatur oleh panitia yang terdiri dari para siswa sendiri.

Dengan kata lain, tidak perlu memakai pihak ketiga yang terkadang membuat dinamika.

"Jadi kuncinya itu selama tidak memberatkan, karena harus kasihan juga dengan siswa yang tidak mampu. Misalkan siswa mampu study tour, yang siswa kurang mampunya enggak. Kan harus ada solusi, kalau enggak jadi minder kan siswanya," tuturnya.

(*)

 

(TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama/ Nazmi Abdurrahman/ Muhamad Syarif Abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved