Tiga Tewas, 20 Hilang, Longsor Cilacap Kategori Tak Biasa
Namun yang membuat para ahli dan tim penyelamat terkejut, longsor ini tidak menunjukkan pola khas bencana serupa.
Menurutnya, kemiringan bukit, kondisi tanah labil, serta ketebalan deposit material menjadi faktor pemicu pergerakan besar yang tak biasa.
Karakteristik longsoran kompleks membuat pergerakan susulan diperkirakan masih mungkin terjadi selama musim hujan.
“Prioritas utama adalah keselamatan warga dan monitoring pergerakan lereng. Drainase darurat harus dibuat untuk mengurangi tekanan air tanah,” kata Yogi.
Ia meminta warga menjauhi zona luncuran hingga evaluasi geoteknik selesai.
Hingga Jumat siang, 20 warga dari Desa Cibuyut dan Tarukahan masih hilang.
Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Akses sempit, medan curam, dan jalur yang tak memungkinkan alat berat masuk membuat pencarian sangat lambat.
Tim SAR gabungan terus menyisir area, berpacu dengan kondisi cuaca dan ancaman longsor susulan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bencana Longsor di Cilacap Tergolong Aneh, Material Tanah Bergerak Tidak Ikuti Aliran Sungai
| Longsor di Lembang Issong Kalua’ Toraja Utara, Persiapan Rambu Solo' Tertunda |
|
|---|
| Peringatan Dini Cuaca Minggu 26 Oktober 2025, Waspada Banjir dan Tanah Longsor |
|
|---|
| 2 Tahun Longsor di Marinding Dibiarkan, Warga Tana Toraja Bertaruh Nyawa Lewati Jalur Licin |
|
|---|
| Banjir Bandang dan Longsor Landa Pakistan, Tewaskan Lebih dari 300 Orang |
|
|---|
| Longsor di Enrekang, Bus dari Makassar Telat 6 Jam Masuk Makale Toraja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/longsee3.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.