Tiga Oknum TNI di Gowa Diduga Peras Sopir Travel Rp30 Juta, Kini Diperiksa Pomdam Hasanuddin

Tiga oknum TNI di Gowa diperiksa Pomdam XIV/Hasanuddin setelah diduga memeras sopir travel Rp30 juta. Kasus turut melibatkan warga sipil dan...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
ist
TNI PERAS WARGA - Ilustrasi. Tiga oknum TNI di Gowa diperiksa Pomdam XIV/Hasanuddin setelah diduga memeras sopir travel Rp30 juta. Kasus turut melibatkan warga sipil dan seorang anggota polisi. 

TRIBUNTORAJA.COM, GOWA – Tiga anggota TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang bertugas di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tengah diperiksa oleh Polisi Militer (Pomdam) XIV/Hasanuddin.

Ketiganya diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap seorang sopir travel bernama Aidil Isra dengan nilai mencapai Rp30 juta.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/11/2025) di jalan poros menuju Kabupaten Barru.

 

 

Dugaan pemerasan dilakukan oleh tiga anggota TNI bersama sejumlah warga sipil dan seorang anggota Polrestabes Makassar.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel (Kav) Budi Wirman, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap tiga anggota TNI tersebut.

“Jadi betul, yang kejadian di Gowa baru-baru ini. Ada tiga orang diduga oknum TNI AD melakukan pemerasan,” ujar Kolonel Budi Wirman kepada wartawan di Makassar, dikutip dari Antaranews, Rabu (12/11/2025).

 

Baca juga: Oknum Brimob Pengeroyok Mahasiswa di Palopo Ditangkap, Polisi Buru Pelaku Lain

 

Ia menjelaskan, ketiga anggota yang diperiksa masing-masing berinisial Kopda SUY, Pratu FRM, dan Pratu FTR, yang bertugas di Satuan Pembekalan Angkutan Kodam XIV/Hasanuddin.

“Sekarang tiga orang ini sudah didalami oleh pihak Pomdam untuk menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi,” ujarnya.

Berdasarkan informasi awal, ketiganya disebut menyetop mobil travel yang dianggap melebihi kapasitas muatan.

 

Baca juga: Anak HMI Dikeroyok Oknum Brimob di Kafe, Alarm Unjuk Rasa di Polres Palopo

 

Dengan dalih razia, mereka memeriksa surat-surat kendaraan serta menuduh sopir membawa tenaga kerja ilegal.

Usai pemeriksaan, para terduga pelaku diduga meminta uang puluhan juta rupiah agar persoalan itu tidak dilanjutkan.

“Kemudian mereka melaksanakan negosiasi di sana untuk kesepakatan uang damai. Setelah angkanya disepakati, pihak travel melaporkan kepada polisi,” kata Budi.

 

Baca juga: Kronologi Oknum TNI Lepaskan Tembakan di Bank BUMN di Gowa, Saksi-Saksi Bungkam

 

Ia juga menyebut bahwa selain tiga oknum TNI, terdapat tiga warga sipil dan satu anggota polisi yang diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut.

Sementara itu, penasihat hukum korban, Sya’ban Sartono, mengungkapkan bahwa para pelaku menghentikan mobil korban di tepi jalan dan menuduhnya membawa penumpang tanpa identitas resmi.

Mereka bahkan mengancam akan membawa korban ke pos militer setelah mendapati pintu belakang mobil terbuka.

 

Baca juga: Terungkap Peran Oknum TNI dalam Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta

 

“Klien kami takut, sehingga menghubungi orang tuanya dan berbicara langsung dengan terduga pelaku. Keterangan klien kami, ada di antara mereka ditunjuk sebagai Kanit, diduga ini ada polisi,” ujar Sya’ban.

Menurut Sya’ban, para pelaku awalnya meminta uang sebesar Rp50 juta, namun korban hanya mampu menyerahkan Rp30 juta setelah meminjam uang.

Kasus ini kini masih dalam penyelidikan Pomdam XIV/Hasanuddin dan pihak kepolisian untuk memastikan keterlibatan para pelaku.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved