Ketua ProJo Budi Arie Tetap Bela Jokowi Walau Utang Proyek Whoosh Rp116 Triliun
Mantan Menteri Koperasi dan UKM RI itu menegaskan, terlepas dari polemik biaya dan utang besar, Whoosh adalah karya
Pembengkakan ini membuat sejumlah BUMN, termasuk PT KAI, harus menanggung kerugian besar.
Pada semester I-2025, konsorsium PSBI yang memimpin proyek mencatat kerugian hingga Rp1,625 triliun, dengan porsi terbesar ditanggung PT KAI (Rp951,48 miliar).
Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, bahkan menyebut utang Whoosh sebagai “bom waktu” yang harus segera ditangani bersama BPI Danantara.
Tak hanya itu, proyek ini juga kembali disorot setelah muncul dugaan mark-up biaya dan perdebatan lama terkait keputusan Jokowi yang pada 2015 memilih bekerja sama dengan China, alih-alih Jepang yang sebelumnya sudah melakukan studi kelayakan sejak era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Meski dihantam polemik, Budi Arie menilai Whoosh tetap akan dikenang sebagai simbol modernisasi dan keberanian politik Jokowi dalam membangun infrastruktur transportasi masa depan.
“Apa pun polemiknya, sejarah akan mencatat bahwa Whoosh adalah warisan Jokowi untuk bangsa ini,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Whoosh Berbuntut Utang Rp116 Triliun, Jokowi Dibela Ketua Umum ProJo: Itu Karya Terbaik!
| Luhut Cueki Purbaya di Hadapan Presiden Prabowo, Gegara Whoosh dan Family Office? |
|
|---|
| Rocky Gerung Sebut Proyek Whoosh Berpotensi Pidana, Jokowi Bisa Kena |
|
|---|
| Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Jokowi: Semuanya Berjalan Cukup Baik |
|
|---|
| Luhut Bantah Isu Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN: Tak Ada yang Minta! |
|
|---|
| Menkeu Purbaya: Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/Budi-Arie-Setiadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.