Seribu Tentara Disebar di 175 Desa, Luwu Utara Pilot Project Pembentukan Batalyon Pangan

Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Lutra telah menyiapkan lahan seluas 75 hektare di Kecamatan Bone-Bone untuk menjadi lokasi markas batalion.

Editor: Imam Wahyudi
ist
FOTO ILUSTRASI - Anggota Kodim 1414 Tana Toraja melakukan rabat beton di Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja, Sulsel. Kegiatan ini merupakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121 

Batalion Pangan TNI merupakan salah satu inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk melibatkan TNI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dalam struktur militer, satu batalion biasanya terdiri atas 6–7 kompi dengan 750 hingga 1.000 personel.

Namun, berbeda dengan satuan tempur, Batalion Pangan lebih menitikberatkan pada fungsi sosial, ekonomi, dan ketahanan pangan masyarakat.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi Revita sebelumnya menjelaskan, Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) tidak berfokus pada kekuatan tempur, melainkan pada pembangunan pertanian dan kesehatan rakyat.

Konsep ini mirip dengan program ABRI Masuk Desa di masa Orde Baru, yang melibatkan prajurit dalam pembangunan infrastruktur, pencetakan sawah, dan kegiatan sosial masyarakat.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan bahwa batalion teritorial ini akan menjadi prototipe bagi 500 batalion serupa yang akan dibangun dalam lima tahun ke depan.

“Selain mahir bertempur, para prajurit juga dibekali kemampuan di bidang pertanian, kesehatan, dan konstruksi. Jadi, ini batalion infanteri yang juga bisa menjadi batalion pertanian, medis, atau konstruksi sesuai kebutuhan,” ujarnya di Bekasi, Rabu (20/8/2025).(emba)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved