Menkeu Purbaya Bakal Tarik Anggaran Kementerian yang Belum Terserap Optimal

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan menarik anggaran kementerian yang realisasi belanjanya rendah dan menekankan dana harus...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
YouTube Inti Channel
TARIK ANGGARAN - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menegaskan akan menarik anggaran kementerian yang realisasi belanjanya rendah dan menekankan dana harus digunakan untuk program yang langsung dirasakan rakyat. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan menarik anggaran kementerian yang realisasi belanjanya belum optimal.

Purbaya memberikan tenggat waktu hingga akhir Oktober bagi kementerian-kementerian untuk meningkatkan penyerapan anggaran.

“Saya akan kasih waktu sampai akhir bulan Oktober. Kalau mereka berpikir kita nggak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya,” kata Purbaya, Selasa (16/9/2025).

 

 

Menkeu Purbaya menambahkan, dirinya akan meninjau langsung kementerian-kementerian dengan performa penyerapan anggaran rendah dan membantu agar anggaran terserap maksimal.

“Bulan depan saya akan mulai beredar di kementerian-kementerian yang besar, yang penyerapan anggarannya belum optimal. Kita akan coba lihat, kita akan bantu,” ujar Purbaya.

Ia juga menekankan, anggaran kementerian harus digunakan untuk program-program yang langsung dirasakan masyarakat, agar tidak ada dana yang menganggur.

 

Baca juga: 6 Bank Negara Mendapat Kucuran Dana dari Menkeu Purbaya, Totalnya Rp 200 Triliun

 

“Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bertanggung pak ke rakyat. Saya nggak mau uang nganggur,” ucap Purbaya.

Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025.

Salah satu kebijakan pertamanya adalah menyalurkan Rp200 triliun ke bank-bank pemerintah untuk mendorong aktivitas ekonomi.

“Tujuannya supaya bank punya duit, banyak cash tiba-tiba, dan dia (bank, red.) gak bisa naruh di tempat lain selain dikreditkan. Jadi, kita memaksa market mekanisme berjalan,” kata Purbaya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved