Cara Mengurangi Timbunan Lemak dengan Bawang Putih, Begini Aturannya

Bawang putih disebut dalam Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia sebagai bahan alami yang dapat membantu mengurangi timbunan lemak.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
ist
KURANGI LEMAK - Bawang putih. Bawang putih disebut dalam Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia sebagai bahan alami yang dapat membantu mengurangi timbunan lemak. Simak cara penggunaan dan efek sampingnya. 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA – Bawang putih selama ini dikenal sebagai bumbu dapur serbaguna. Namun manfaatnya juga tercatat dalam dunia pengobatan tradisional.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia menyebut bawang putih sebagai salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.

Penggunaannya pun sederhana dan bisa dilakukan sendiri di rumah.

 

 

Cara Mengurangi Timbunan Lemak dengan Bawang Putih

Tanaman bernama latin Allium sativum Linn. ini memiliki banyak sebutan di berbagai daerah.

Di Sumatra dikenal sebagai lasum, bawang mental, atau lasuna (Minang).

Di Jawa disebut bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), atau bhabang pote (Madura).

 

Baca juga: Jangan Masukkan Bahan Makanan Ini ke Freezer, Bisa Rusak Tekstur dan Rasa

 

Di Bali dikenal dengan nama kasuna, sementara di Sulawesi disebut lasuna pute (Bugis).

Di Maluku terdapat sebutan bawa bodudo (Ternate), dan di Nusa Tenggara disebut laisona mabotiek.

Pemanfaatannya cukup mudah.

 

Baca juga: Belut di Pasar Sentral Makale Laris Manis, Didatangkan dari Kalimantan

 

Bawang putih dikupas terlebih dahulu, kemudian dikunyah dan langsung dimakan. Dosis yang dianjurkan adalah 2 x 1 siung per hari.

Meski demikian, terdapat beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti risiko tukak lambung.

Cara ini juga tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki alergi terhadap bawang putih.

 

Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Lemahkan Daya Ingat, Nomor 1 Sering Dikonsumsi

 

Orang yang baru menjalani operasi sebaiknya menghindari metode ini karena berpotensi meningkatkan risiko pendarahan pascaoperasi.

Ibu hamil dan menyusui juga perlu berhati-hati sebelum mencoba cara tersebut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved