Dewan Keamanan PBB Setujui Rencana Damai di Gaza, Hamas Menolak Keras

DK PBB menyetujui resolusi rencana damai Gaza usulan Presiden AS Donald Trump. Rusia dan China abstain, sementara Hamas menolak keras isi....

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kompas.com/AFP/Omar Al Qatta
DAMAI - Foto arsip: Anak-anak Palestina duduk di gerobak yang penuh dengan jerigen sambil menunggu untuk mengisinya dengan air di sebuah sekolah yang hancur sebagian yang digunakan sebagai tempat berlindung di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara pada Senin (3/6/2024), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. Terkini, DK PBB menyetujui resolusi rencana damai Gaza usulan Presiden AS Donald Trump. Rusia dan China abstain, sementara Hamas menolak keras isi resolusi tersebut. 

Trump menyambut hasil pemungutan suara tersebut melalui unggahan di platform Truth Social.

Ia menyebut keputusan itu sebagai momen luar biasa dan memuji pengakuan terhadap Board of Peace, yang menurutnya akan berisi pemimpin-pemimpin paling berpengaruh di dunia.

Trump juga mengucapkan terima kasih kepada anggota DK, termasuk Rusia dan China, yang memilih abstain dan tidak memveto resolusi tersebut.

Ia menambahkan bahwa akan ada banyak pengumuman lanjutan dalam beberapa minggu ke depan.

 

Baca juga: Ditanya soal Beda Sikap FIFA ke Israel dan Rusia, Gianni Infantino Malah Bersyukur

 

Hamas Tolak Resolusi DK PBB

Di sisi lain, Hamas menolak resolusi yang mendukung rencana damai tersebut.

Dalam pernyataannya, Hamas menilai proposal itu tidak memuat hak-hak dasar rakyat Palestina dan membuka jalan bagi “perwalian internasional” atas Jalur Gaza.

Hamas mengkritik mandat pasukan internasional yang akan diberi peran di Gaza, termasuk upaya pelucutan kelompok perlawanan.

Menurut Hamas, langkah tersebut membuat pasukan internasional kehilangan netralitas dan justru menjadi pihak yang dianggap menguntungkan pendudukan Israel.

Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, menyebut resolusi itu sebagai langkah krusial untuk menciptakan Gaza yang stabil dan mampu berkembang, sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi Israel.

Sebagai catatan, AS, Uni Eropa, Jerman, dan sejumlah negara lain mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teror.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved