Penamatan Bintranita Rantepao Angkatan 75, PWGT Dorong Perempuan Punya Skill Menjahit dan Salon

Bintaranita angkatan 75 PWGT Rantepao menamatkan 20 peserta dengan keterampilan menjahit dan salon. Program ini memberdayakan perempuan untuk...

|
Tribun Toraja/Lilianti Ariyani Saalino
PENAMATAN - Bintaranita angkatan 75 PWGT Rantepao menamatkan 20 peserta dengan keterampilan menjahit dan salon pada Senin, (10/11/2025) di Rantepao, Toraja Utara. Program ini memberdayakan perempuan untuk mandiri secara ekonomi melalui pelatihan praktis. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO – Penamatan peserta Bimbingan Keterampilan Wanita (Bintranita) Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) angkatan ke-75 digelar di Rantepao, Toraja Utara, Senin (10/11/2025).

Bintranita merupakan program PWGT yang membina perempuan dalam dua bidang keterampilan, yaitu menjahit dan salon.

Angkatan 75 diikuti oleh 20 peserta, dengan 16 orang di kelas menjahit dan 4 orang di kelas salon.

Dari jumlah awal 23 peserta, satu peserta kelas menjahit mundur karena sakit, sedangkan dua peserta kelas salon tidak dapat menyelesaikan pelatihan hingga akhir.

 

 

Parade Hasil Karya

Sebagai tradisi, setiap penamatan menampilkan karya peserta melalui fashion show.

Peserta kelas menjahit memamerkan pakaian hasil jahitan mereka di hadapan tamu undangan, sedangkan kelas salon menampilkan make-up pengantin yang telah mereka pelajari.

Program Bintranita bertujuan memberdayakan perempuan agar memiliki keterampilan praktis yang dapat meningkatkan taraf hidup dan mandiri secara ekonomi.

Program ini terbuka bagi seluruh perempuan, tanpa membedakan agama atau asal daerah. Beberapa peserta sebelumnya bahkan berasal dari Palopo dan non-Kristen.

 

Baca juga: Pdt Alfred Anggui Buka Sidang Sinode Wilayah ke-20 Gereja Toraja Wilayah 3 di Buntu Sarira

 

Manfaat Keterampilan untuk Ekonomi

Manager Bintranita Rantepao, Lily Anggui, menyebutkan hingga kini sudah ada sekitar 3.000 alumni yang menyelesaikan pelatihan.

Menurut Lily, keterampilan menjahit dan salon memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi keluarga, terutama di Toraja yang kerap menggelar kegiatan adat seperti Rambu Tuka dan Rambut Solo’.

“Ini adalah peluang bagi yang memiliki keterampilan menjahit maupun salon. Biasanya untuk acara adat dibutuhkan seragam dan riasan,” ujar Lily.

Program Bintranita menargetkan peserta menjadi tercerahkan, adaptif, produktif, dan mandiri.

 

Baca juga: BERITA FOTO: Semarak Pesparawi Nasional I PPGT di Rantepao Toraja Utara

 

Testimoni Peserta

Salah satu peserta kelas salon, Tary Imel (21), menyampaikan kebanggaannya menuntaskan pelatihan. “Harapannya saya bisa menerapkan ilmu yang saya dapat di sini,” katanya.

Sementara itu, Charmira Tandilolok, peserta kelas menjahit, berharap keterampilan yang diperoleh dapat menjadi modal meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Ini menjadi ilmu berharga yang dapat menjadi modal dalam meningkatkan perekonomian keluarga,” ujarnya.

Kelas menjahit dibimbing oleh Betty Nari, sedangkan kelas salon dibimbing oleh Damaris.

Menariknya, pada penamatan angkatan 75, sejumlah pemilik usaha butik datang untuk merekrut lulusan Bintranita.

Ada tiga pengusaha dari Makale dan Rantepao yang menawarkan lowongan bagi peserta yang ingin bergabung sebagai penjahit di usaha mereka.

Acara penamatan ini juga dihadiri oleh Ketua BPS Gereja Toraja, Pdt Alfred Anggui dan jajaran pengurus pusat PWGT.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved