Mengenang Paus Fransiskus, Paus Pertama dari Benua Amerika

Ia lebih memilih tinggal di kediaman sederhana di Vatikan daripada Istana Kepausan yang mewah, serta sering sekali menunjukkan kedekatannya dengan

Editor: Imam Wahyudi
AP Photo via Kompas.com
PASKAH 2025 - Paus Fransiskus hadir dalam peringatan hari raya Paskah di Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan, Minggu (20/4/2025). Paus Fransiskus wafat pada Senin (21/4/25). 

TRIBUNTORAJA.COM - Paus Fransiskus terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013, setelah Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.

Nama yang dipilihnya, Fransiskus, diambil dari Santo Fransiskus dari Assisi, simbol kerendahan hati dan cinta terhadap orang miskin.

Sebelumnya, ia dikenal sebagai Jorge Mario Bergoglio, seorang Kardinal dari Argentina yang juga pernah menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires.

Fransiskus adalah Paus pertama yang berasal dari Benua Amerika, serta orang non-Eropa pertama yang terpilih setelah berabad-abad kepausan yang didominasi oleh orang Eropa.

Sebagai Paus, Fransiskus menciptakan gebrakan dengan gaya kepemimpinan yang sederhana dan penuh kerendahan hati.

Ia lebih memilih tinggal di kediaman sederhana di Vatikan daripada Istana Kepausan yang mewah, serta sering sekali menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat miskin dan terpinggirkan.

Di dunia internasional, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang progresif, mendukung isu-isu lingkungan hidup, perdamaian, dan hak-hak minoritas, serta mengadvokasi kedamaian dan dialog antar agama.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936.

Ia dibesarkan oleh orang tua imigran Italia, Mario dan Regina.

Sejak muda, ia mengalami masalah kesehatan serius, termasuk operasi pengangkatan sebagian paru-parunya akibat infeksi.

Meski demikian, ia melanjutkan pendidikan dan karirnya dalam dunia gereja, menjadi anggota Serikat Yesus (Jesuit) pada tahun 1958.

Fransiskus menerima gelar teologi di Freiburg, Jerman, dan ditahbiskan sebagai pendeta pada 1969.

Ia menjabat sebagai Provinsial Jesuit Argentina dan kemudian terpilih menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998, sebelum akhirnya dipilih sebagai Kardinal pada 2001.

Keberhasilannya dalam berbagai posisi gerejawi mengantarkannya menjadi kandidat yang kuat dalam Konklaf 2013, yang akhirnya memilihnya menjadi Paus Fransiskus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved