Ada Kejadian Politik Besar Usai 17 Agustus, Rocky Gerung Sebut Radical Break Kekuasaan

Hasto Kristiyanto divonis bersalah menyuap Komisioner KPU demi meloloskan Harun Masiku lewat mekanisme PAW.

Editor: Imam Wahyudi
renaldi/tribun timur
Rocky Gerung menyampaikan tanggapannya atas gagasan Ganjar Pranowo pada acara Sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Hotel Four Points, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (18/11/23) pagi. di Hotel Four Points, Kota Makassar, Sabtu (18/11/23) 

TRIBUNTORAJA.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung, menyebut Indonesia akan mengalami kejadian politik besar setelah HUT ke-80 RI, 17 Agustus 2025.

Ia menyebut momen tersebut sebagai 'radical break', istilah yang menggambarkan perubahan ekstrem dalam struktur kekuasaan nasional.

“Setelah 17 Agustus pasti ada radical break. Saya sengaja tak menyebut reshuffle, karena itu terlalu biasa. Radical break adalah kejadian yang pasti menggemparkan,” kata Rocky dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa malam (5/8/2025), dikutip dari WartaKotaLive.com.
 
Rocky tak merinci bentuk pasti dari “radical break” tersebut, namun ia mengisyaratkan bahwa peristiwa ini akan menyangkut reshuffle kabinet, reposisi elite politik, hingga pemutusan pengaruh pemerintahan sebelumnya.

Menurutnya, arah kekuasaan Presiden Prabowo Subianto tengah bersiap memasuki fase transisi politik besar yang kemungkinan terjadi pasca-17 Agustus.

Menurut Rocky, keputusan Presiden Prabowo yang memberikan abolisi kepada eks Menteri Perdagangan, Tom Lembong serta amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai pemantik “radical break” tersebut.

Hasto Kristiyanto divonis bersalah menyuap Komisioner KPU demi meloloskan Harun Masiku lewat mekanisme PAW.

Rocky menilai dua kasus itu merupakan “kasus pesanan” dari kekuatan politik tertentu, dan sikap Prabowo untuk memberikan pengampunan merupakan langkah koreksi politik.

“Keputusan Presiden bukan hanya keputusan hukum, tapi koreksi politik. Ini bentuk keberpihakan kepada rakyat, bukan elite,” kata Rocky.
 
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu meyakini, keputusan Prabowo mendengarkan suara publik merupakan titik awal perubahan besar dalam pemerintahan.

“Suara rakyat bicara kepada Tuhan, dan Prabowo mendengarnya. Maka ia bertindak,” ujar Rocky.

Ia menambahkan, bahwa radical break tidak sekadar soal perombakan menteri, melainkan guncangan arah kekuasaan yang bisa mengubah lanskap politik nasional.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rocky Gerung Prediksi Ada Perombakan Besar usai 17 Agustus, Bakal Guncang Peta Politik Prabowo 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved