BEM FISIP Unair 'Melawan' Pasca Dibekukan Imbas Ucapan Satir untuk Prabowo-Gibran, Ada Kajian Ilmiah

Tuffahati menyebut pihaknya memiliki kajian ilmiah yang belum dipublikasikan terkait pelanggaran HAM

Editor: Apriani Landa
Kompas.com
Karangan bunga berisi pesan satir atau sindiran atas pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden. 

TRIBUNTORAJA.COM, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, dibekukan.

Pembekuan ini tertuang dalam surat elektronik (surel) Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 dari pihak dekanat, Jumat (25/10/2024) sore.

Pembekuan BEM FISIP Unair dipicu oleh adanya karya seni satire berbentuk karangan bunga yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Dari foto yang tersebar, karangan bunga itu berbentuk persegi panjang dan terdapat foto Presiden Prabowo Subianti dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dihiasi bunga di bawahnya.

Di atas foto terdapat pesan yang berbunyo: "Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi".

Meski dibekukan, BEM FISIP Unair tak menyerah meski telah dibekukan. Mereka siap membeberkan bukti terkait apa yang mereka suarakan.

Hal ini lantaran BEM FISIP Unair ternyata telah mengkaji pelanggaran HAM sebagai salah satu alasan di balik pembuatan seni instalasi bernada satir pada presiden-wakil presiden terpilih 2024.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah, telah memberikan konfirmasinya kepada SURYA, grup Tribun Network.

Tuffahati menyebut pihaknya memiliki kajian ilmiah yang belum dipublikasikan.

"Kami ada kajian ilmiahnya tetapi belum kami publikasikan, selama satu periode ini kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM," ungkap Tuffahati, Minggu (27/10/2024).

28102024_Tuffahati_Ullayyah
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah (kiri)

Dikatakan Tuffa, melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis, pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dan kajian. 

Termasuk merencanakan karya seni satire terkait dilantiknya Presiden RI Prabowo Subianto dan wakilnya.

"Kami sudah merencanakannya 2 pekan menjelang pelantikan presiden," ungkapnya.

Ia berharap, melalui kajian dan karya seni satire tersebut, mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif.

Sayangnya, karya seni kreatif yang mengasah daya kritis mahasiswa tersebut berujung pembekuan BEM FISIP Unair

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved