Pilkada 2024

AMAN Toraya Sambut Baik Kolaborasi Anti Politik Uang KPU Tana Toraja dan KKNT Unhas

Unhas menurunkan sekira 266 mahasiswa untuk menjalankan KKNT ‘Pendidikan Pemilih’ di 24 KPU tingkat kabupaten/kota se-Sulsel, termasuk Tana Toraja.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Donny Yosua
rifki/tribun toraja
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Toraya, Romba' Marannu Sombolinggi. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Toraya, Romba Marannu Sombolinggi, mengapresiasi program KKN Tematik (KKNT) perdana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tana Toraja bersama Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Unhas menurunkan sekira 266 mahasiswa untuk menjalankan KKNT ‘Pendidikan Pemilih’ di 24 KPU tingkat kabupaten/kota se-Sulsel, termasuk Tana Toraja.

Fokus modul peserta KKNT di KPU Tana Toraja yakni pendidikan pemilih pemula dan sosialisasi di kalangan masyarakat adat dengan fokus anti politik uang.

 

 

“Saya setuju dengan sasaran semua lini, termasuk masyarakat adat,” ujar Romba saat dihubungi Tribun Toraja minggu ini.

Adapun untuk KPU Tana Toraja, Unhas menurunkan 10 orang mahasiswanya unfuk menjalankan KKNT.

Mereka dirinci dua orang dari Fakultas Hukum, tujuh orang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan satu orang dari Fakultas Kedokteran.

 

Baca juga: Mahasiswa KKN UKI Toraja Akan Tata Objek Wisata Buntu Bebo Tana Toraja Sulsel

 

Sebelumnya diberitakan, Komisioner KPU Tana Toraja bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Daniel Ta'dung, mengatakan alasan modul tersebut dipilih karena saat ini kita tengah menghadapi fenomena bonus demografi.

“Kita berada pada bonus demografi, maka pendidikan pemilih harus ditingkatkan karena bisa menjadi situasi yang apatis bagi mereka kalau tidak dididik,” beber Daniel.

“Misalnya mereka enggan memberikan partisipasinya nanti, atau hanya mau memilih ketika ada yang memberikan uang, padahal itu salah. Jadi penting bagi mereka mengetahui bahwa memilih berdasarkan uang itu adalah tindakan pidana,” jelasnya.

 

Baca juga: Mahasiswa KKN Unibos Paparkan Program Kerja di Desa Bulogading Gowa Sulsel

 

Pemilih pemula menjadi kalangan yang paling rentan terpengaruh oleh politik uang ungkap Daniel.

KPU Tana Toraja kemudian menginisiasi melegitimasi anti politik uang dengan memanfaatkan lini masyarakat adat.

“Sesuatu yang tidak dilegitimasi oleh masyarakat adat itu kadang-kadang masih dianggap sebagai kebenaran walaupun melanggar hukum, contohnya sabung ayam di Toraja. Karena selama ini pemahaman masyarakat secara umum bahwa itu adat istiadat walaupun melanggar hukum,” kata Daniel.

 

Baca juga: Mahasiswa KKN Tematik Unibos Gelar Pekan Olahraga di Pinrang

 

“Nah kita tidak mau hal itu terjadi pada demokrasi kita. Kita mau menyadarkan masyarakat, khususnya pada politik uang bahwa itu bukanlah kebenaran, sehingga difokuskan pada dua modul itu,” tambahnya.

Diketahui, Toraja meliputi total 32 wilayah adat, 12 di Toraja Utara dan 21 di Tana Toraja.

KPU Tana Toraja bereama mahasiswa KKNT Unhas akan mengidentifikasi titik-titik rawan politik uang melalui wilayah adat yang tersebar di 19 kecamatan tersebut.

 

Baca juga: KPU Toraja Utara dan Mahasiswa Unhas Gelar Cafe Demokrasi, Sasar Komunitas Perempuan Lolai

 

“Harapan kita bahwa masyarakat menjadi melek demokrasi.”

“Kemudian partisipasi masyarakat meningkat. Masyarakat memilih tidak berdasarkan pada hal hal yang tidak ideal, tetapi memilih berdasarkan hal-hal yang ideal sesuai yang diharapkan regulasi bahwa memilih itu berdasarkan visi misi calon dan program kerjanya. Kita harapannya mencapai demokrasi yang bermartabat,” tutup Daniel.

Mahasiswa KKN Tematik Unhas akan menghabiskan waktu selama 45 hari di KPU Tana Toraja untuk menjalankan modul tersebut.

Mereka ditargetkan penarikan pada 18 Agustus 2024 mendatang.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved