PKM UKI Toraja Sosialisasi Misi Keugaharian Kepada PWGT Jemaat Bua Tallulolo

TRIBUNTORAJA.COM - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Kristen (UKI) Toraja melakukan sosialisasi Misi Keugaharian kepada Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) di Jemaat Bua Tallulolo, Toraja, Sabtu (10/2/2024).

Tim PKM UKI Toraja ini terdiri dari dosen yaitu Pdt Dr Johana R Tangirerung dan Pdt Stephanus A Bungaran Ada’ serta tiga mahasiswa yaitu Rhuni Tangkelaytuk, Bedsy Rejeki, dan Ivanka Yonan Yumarto.

Ugahari adalah konsep menekankan hidup sederhana, bersahaja, dan bertanggungjawab.

Hidup Ugahari adalah bentuk kehidupan yang menekankan kecukupuan.

Makan secukupnya, memiliki pakaian dan rumah secukupnya.

Ugahari juga terkait dengan kekuasaan secukupnya, serta peduli pada lingkungan.

Lingkungan kita khususnya kontur tanah mengalami infertilizasi/ketidaksuburan akibat dipaksa untuk digarap sepanjang masa.

Untuk itu maka masyarakat lebih memilih menggunakan pupuk kimia.

"Kegiatan ini merupakan bagia dari Tridarma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari pengajaran, pengabdian dan penelitian. Tiga Darma tersebut menjadi inti dari kegiatan civitas akademika, termasuk di Universitas Kristen ndonesia Toraja," kata Pdt Dr Johana kepada Tribun Toraja, Senin (19/2/2024).

Ia menambahkan, pengajaran merupakan giat proses belajar mengajar yang terjadi di dalam bangku kuliah.

Sedangkan penelitian merupakan giat untuk melakukan penelitian atau riset di tengah-tengah masyarakat, tujuannya menemukan teori atau gagasan serta Solusi atas persoalan di tengah masyarakat.

Sementara Pengabdian merupakan giat mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan sosialisasi program tertentu, pendampingan dan berbagai kegiatan lain yang dapat membantu masyarakat dalam membangun desa, memberi pendampingan kegiatan pemberdayaan.

"Prinsipnya pengabdian itu adalah pengaplikasian ilmu di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.

Pdt Dr Johana mengungkapkan bahwa PKM UKI Toraja kali ini memang “agak berbeda dari yang lainnya”.

"PKM ini lebih menyasar pada upaya penyadaran masyarakat terhadap kondisi sosial kita yang tidak pernah merasa cukup, dengan kata lain tidak pernah menghidupi spiritualitas keugaharian, termasuk dalam menggunakan dan menafaatkan kekayaan dan sumber daya alam," ungkapnya.